SEJARAH AMERIKA
“ Peristiwa Amerika yang Dapat Diteladani di Indonesia ”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Sejarah
Amerika
Dosen Pengampu Dr. Suranto, M.Pd.
Tugas
Individu
Oleh:
MAGDALENA YULI P.
120210302096
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2014
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Allah YME sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Sejarah Amerika “Peristiwa Amerika
yang Dapat Diteladani di Indonesia” yang merupakan salah satu dari komponen
nilai tugas individu mata kuliah Sejarah Amerika dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara pada Jurusan Pendidikan
Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas jember.
Penyusunan makalah ini tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Dr. Suranto M.Pd., selaku
Dosen pengampu mata kuliah Sejarah Amerika yang telah membimbing;
2.
Teman-teman yang telah
memberi dorongan dan semangat;
3.
Semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik
dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Jember, Juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
1.1
Latar Belakang.................................................................................................4
1.2
Rumusan
Masalah............................................................................................5
1.3
Tujuan..............................................................................................................5
BAB
2.
PEMBAHASAN.........................................................................................6
3.1
Kesimpulan....................................................................................................17
1.1 Latar Belakang
Amerika
Serikat terbentuk pada tahun 1787 dan terdiri dari 50 negara bagian. Amerika
Serikat merupakan sebuah negara Republik Federal yang menganut sistem
pemerintahan Presidensiil dimana Presiden berperan sebagai badan esksekutif dan
Konggres berperan sebagai badan legislatif. Amerika memilki berbagai peristiwa
penting yang sehingga menjadi suatu negara yang besar dan memiliki pengaruh
yang kuat untuk negara lain diawali dengan adanya Revolusi Amerika yang merubah
sistem pemerintahan.
Revolusi
Amerika atau yang sering disebut juga dengan perang kemerdekaan Amerika
merupakan suatu revolusi yang sangat penting artinya bagi umat manusia.
Pentingnya revolusi ini karena merupakan peperangan untuk mempertahankan
kebebasan, kemerdekaan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Selain itu
juga merupakan bentuk penentangan terhadap penindasan terhadap sesama manusia.
Revolusi
memungkinkan Amerika merdeka dari Inggris dan telah mengubah beberapa keadaan
kehidupan penduduk di Amerika. Dari aspek politik sudah tidak terdapat pegawai
Inggris di Amerika lagi. Sistem pemerintahan masih menggunakan sistem Britain
tetapi telah memberikan kekuasaan kepada negara-negara bagian untuk mengatur
wilayahnya masing-masing. Dari aspek sosial melalui deklarasi kemerdekaan
banyak mengutarakan mengenai hak-hak kemanusiaan. Budak dibenarkan, selepas
kemerdekaan setiap negeri kecuali Georgia telah mengurangi dan memberhentikan
mengimport budak. Dari aspek ekonomi Amerika menjadi bangsa yang besar dan
berperan aktif dalam dunia perdagangan.
Dengan
adanya Revolusi Amerika mampu mendorong bangsa Indonesia dalam melakukan suatu
pembaharuan yang mana sebagai dampak adanya revulosi tersebut. Untuk itu dalam
makalah ini akan membahas mengenai salah satu peristiwa di Amerika yang bisa
diterapkan di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Peristiwa Awal terjadinya
Revolusi di Amerika ?
2.
Apa saja Dampak yang ditimbulkan di
Indonesia?
3.
Bagaimana Bangsa Indonesia dalam
menyikapi perstiwa di Amerika tersebut?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui Peristiwa Awal terjadinya Revolusi di Amerika
2. Untuk
mengetahui Dampak yang ditimbulkan di Indonesia
3. Untuk
mengetahui Bangsa Indonesia dalam menyikapi peristiwa di Amerika
BAB 2.
PEMBAHASAN
2.1 Awal terjadinya Revolusi di Amerika
2.1.1 Peristiwa The Boston Tea Party
The
Boston Tea Party adalah sebuah bentuk protes masyarakat Boston yang menolak
cukai teh yang dilakukan koloni Inggris karna mereka mulai menghapus semua
bentuk cukai undang- undang kecuali cukai teh yang merupakan barang mewah bagi
koloni, dan hanya dikonsumsi oleh sekelompok kecil orang sebagai akibat dari
pergolakan perlawanan terhadap Undang-Undang Townshend yang dianggap merugikan
pihak pedagang koloni. Hal ini merupakan awal dari dimulainya embargo kolonial
terhadap "teh inggris" dan akan terus berlanjut, hingga sampai pada
peristiwa yang memicu terjadinya coercive act,
yaitu peristiwa Boston Tea Party.
Insiden
ini terjadi karena East India Company (EIC) memiliki persedian teh dalam jumlah
besar yang tidak bisa dijual di Inggris sehingga membuat perusahaan tersebut
hampir bangkrut. Pemerintah Inggris turun tangan dan meloloskan Tea Act tahun
1773, yang memberikan hak kepada East India Company untuk mengekspor barang
langsung ke koloni Amerika tanpa harus membayar pajak yang biasa dikenakan pada
pedagang koloni. Dengan cara ini, EIC bisa menjual barang terutama teh di bawah
harga normal sehingga memicu terjadinya monopoli perdagangan yang akan
merugikan pedagang lokal. Kebencian terus berlanjut terutama diantara mereka
yang tidak terlibat dalam perdagangan monopoli dengan EIC sehingga tidak
merasakan keuntungan dari monopoli perdagangan teh. Tea Act yang tidak adil
lantas memicu gerakan boikot diantara penduduk koloni.
Boikot ini mampu memobilisasi banyak pengikut
dan menumbuhkan solidaritas antar koloni dan penduduknya. Wanita bahkan turut
serta dalam aksi protes dan boikot. Rencana dibuat untuk mencegah kapal East
India Company untuk berlabuh.Para agen perdagangan diminta untuk menuruti
tuntutan boikot dan meminta kapal yang berisi teh kembali ke Inggris atau
menyimpan muatannya di gudang.
Kapal
pembawa teh dijadwalkan berlabuh pada hari Kamis, 16 Desember 1773 di pelabuhan
Boston. Pada malam itu, sekelompok pria berjumlah 30 hingga 300 orang menyamar
sebagai Indian Mohawk bertolak menuju Wharf Griffin tempat kapal dagang Inggris
berlabuh. Tiga kapal tersebut adalah The Dartmouth, Eleanor, dan kapal yang
baru tiba, Beaver. Segera, para pemrotes yang menyamar sebagai mohawk dengan
cepat mengosongkan berpeti-peti muatan teh dari kapal dan membuangnya ke laut.
Saat pagi tiba, sekitar 45.000 kg teh yang diperkirakan bernilai ₤ 10.000
tertumpah ke perairan pelabuhan Boston.
Reaksi
yang ditimbulkan dengan adanya peristiwa Boston antara lain; Boston Tea Party
mendapatkan reaksi baik dari pemerintah Inggris maupun pemerintah koloni.
Benjamin Franklin mengatakan bahwa teh yang telah hancur harus dibayar dan dia
bahkan menawarkan untuk membayarnya dengan uangnya sendiri. Pelabuhan Boston
lantas ditutup oleh pemerintah Inggris yang kemudian memberlakukan berbagai
undang-undang diantaranya adalah Intolerable Acts atau Coercive Acts atau
Punitive Acts. Namun, berbagai undang-undang ini tidak menyurutkan penduduk
koloni untuk melanjutkan aksi perlawanan seperti pembakaran Peggy Stewart.
Boston Tea Party pada akhirnya memicu Revolusi Amerika. Pada saat itu banyak
penduduk koloni di Boston dan negara bagian lain berkomitmen melakukan boikot
dengan tidak mengonsumsi teh.
2.1.2 Revolusi Amerika
Revolusi
Amerika adalah proses perjuangan yang dilakukan oleh 13 koloni Inggris untuk
memperoleh kemerdekaan dari Inggris, sehingga nantinya dikenal sebagai Perang
Kemerdekaan Amerika. Pembentukan Koloni pada dasarnya berawal dari imigran
Inggris yang dating ke Amerika untuk mencari kebebasan beragama karena agamanya
dilarang oleh pemerintah Inggris. Imigran Inggris tersebut nantinya berhasil
mengalahkan Suku Indian (penduduk asli Amerika) dan mereka membentuk koloni di
Amerika. Secara garis besar Revolusi Amerika dilatar belakangi oleh:
a. Lahirnya
paham kebebasan dalam bidang politik
Imigran Inggris
di Amerika berpendapat bahwa mereka adalah manusia merdeka yang membangun
koloni di Dunia Baru dan merekalah yang berhak memerintah Amerika. Paham
kebebasan mereka ditentang oleh
Pemerintah Inggris dengan alasan atas dasar Perdamaian Paris 1763 maka daerah
Amerika Utara adalah kekuasaan Pemerintah Inggris dan yang berhak memerintah
adalah pemerintah Inggris, bukan kaum imigran.
b. Lahirnya
paham kebebasan dalam perdagangan
Pemerintah
Inggris mewajibkan kaum koloni untuk menjual hasil bumi Amerika hanya kepada
Pemerintah Inggris saja dan mewajibkan pula kaum koloni untuk membeli
barang-barang industry Pemerintah Inggris saja. System monopoli ini ditentang
oleh kaum koloni yang menghendaki system perdagangan bebas.
c. Adanya
penarikan pajak yang sewenang-wenang
Untuk mengisi
kas Negara yang kosong sebagai akibat Perang Tujuh Tahun, Raja George III dari
Inggris menarik pajak pertahanan dan pajak koloni kepada penduduk koloni,
penarikan pajak ini ditentang oleh penduduk koloni yang dipimpin oleh Samuel
Adam dengan semboyan “No taxation without represtation” (tidak ada pajak tanpa
adanya perwakilan), maksudnya kaum koloni bersedia membayar pajak asal mereka
dianggap sebagai warga Negara Inggris dan mewakili perwakilan di Parlemen
Inggris.
d. Sebab
Khusus: Peristiwa “The Boston Tea Party”
Pada tanggal
27 November 1773, kapal Inggris yang memuat the berlabuh di pelabuhan Boston.
Atas datangnya the ini warga colonial harus membayar pajak the kepada
pemerintah Inggris. Warga colonial menolak bahkan ada yang menyamar sebagai
orang Indian dan menyusup ke kapal tersebut dan membuang 342 peti the ke laut.
Jalannya Revolusi Amerika Serikat;
Setelah terjadinya Peristiwa “The Boston Tea Party”, pemerintah Inggris
mengeluarkan Undang-undang Paksa (Coervice Act) Tahun 1774 yang memperbolehkan
tentara Inggris untuk menangkap dan menyerang orang-orang yang dicurigai.
Akibatnya pada tanggal 19 April 1775, tentara Inggris yang dipimpin Letkol
Francis Smith menyerang penduduk Boston, dengan alasan untuk menangkap John
Hannock dan Samuel Adam sebagai dalang utama penentang pemerintah Inggris. Kaum
koloni lain membela Boston sehingga meletuslah Revolusi Amerika yang dipimpin
oleh George Washington.
Pada awalnya, Revolusi Amerika
bertujuan untuk menentang penindasan yang dilakukan pemerintah Inggris, tetapi
setelah Thomas Paine menulis famlet yang berjudul “Common Sense” (Pikiran
Sehat) tahun 1776, akhirnya tujuannya berubah menjadi peruangan untuk mencapai
kemerdekaan. Akibatnya pada tanggal 4 Juli 1776, ke 13 daerah koloni
memproklamirkan kemerdekaannya. Proklamasi Amerika berjudul “Declaration of
Independence” yang disusun oleh Thomas Jefferson dalam kongres di Philadelpia.
Nama negaranya adalah United State of Amerika (USA) yang terdiri atas 13 negara
bagian (New Hampshire, Massachusetts, Rhode Island, Connecticut, New York, New
Jersey, Pennsylvania, Delaware, Maryland, Virgina, North Carolina, South
Carolina, dan Georgia). Ke-13 koloni tersebut dikenal sebagai “The Thirteen
Original States” (sekarang menjadi 50 negara bagian).
Selain melalui perjuangan fisik,
dilakukan pula perjuangan diplomasi ke Negara-negara Eropa yang dipimpin
Benjamin Franklin. Hasilnya Perancis mengakui kemerdekaan Amerika (1778) dan
mengirimkan pasukannya dibawah pimpinan Jenderal Lafayette untuk membantu
Amerika melawan Inggris. Kemudian Spanyol mengumumkan perang terhadap Inggris
dengan alasan untuk mendapatkan kembali Gibraltar dan Florida dari tangan
Inggris. Akibatnya tentara Inggris yang dipimpin Jenderal Cornwallis menyerah
di kota Yorktown dan atas dasar Perjanjian Paris (1783) Inggris mengakui
kemerdekaan Amerika. Dampak Revolusi Amerika diantaranya;
a. Tersebarnya
paham kebebasan dan kemerdekaan baik di Eropa maupun di seluruh Dunia.
b. Menjadi
pendorong meletusnya Revolusi Perancis.
c. Memberi
inspirasi timbulnya perang kemerdekaan Negara-negara Amerika Latin untuk
menentang penjajahan Spanyol dan Portugis.
d. Declaration
of Independence” (1776) yang di dalamnya berisi “human right” menjadi dasar
tentang pernyataan hak asasi manusia dalam Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa.
e. Terdapat
pernyataan hak-hak asasi manusia yang disahkan pada 1788 dan dikenal dengan
nama Bill of Rights.
2.2 Dampak yang ditimbulkan di Indonesia
Pengaruh
yang ditimbukan sebagai dampak dari terjadinya revolusi di Amerika bagi
Indonesian diantaranya;
a. Revolusi
Amerika telah mendorong munculnya gerakan untuk menentang penjajahan asing di
Indonesia. Gerakan yang semula bersifat kedaerahan, kemudian berkembang menjadi
gerakan nasional. Gerakan nasional di Indonesia bertujuan untuk memperoleh kemerdekaan
dan membentuk pemerintahan yang demokratis. Atau bisa dikatakan Pada saat
berkecamuknya Revolusi Amerika, Indonesia sedang berada dalam cengkraman
penjajahan Belanda. Meskipun tidak terjadi dalam kurun waktu yang cepat atau
bersamaan, tampaknya revolusi Amerika memberikan pengaruh terhadap munculnya
pergerakan nasional di Indonesia. Pengaruh tersebut lebih bersifat pada
paham-paham tentang hak bagi setiap bangsa untuk memperoleh kemerdekaan dan
kedaulatan. Tokoh-tokoh pergerakan Nasional Indonesia yang telah mengenyam pendidikan
Barat mulai menyadari akan makna pentingnya kemerdekaan bangsa. Tentu saja
kesadaran tersebut
tidak timbul begitu saja, melainkan melalui proses yang cukup panjang. Proses pengenalan mereka terhadap sejarah bangsa-bangsa lain, terutama Amerika Serikat dalam memperoleh kemerdekaan memberikan inspirasi bagi mereka untuk melakukan hal yang sama bagi bangsanya yaitu kemerdekaan. Paham-paham yang dicantumkan dalam Declaration of Independence Amerika Serikat memuat tentang pengakuan hak-hak asasi manusia yang bersifat universal. Hak tersebut yaitu hak untuk hidup, merdeka dan memperoleh kebahagiaan. Tampaknya paham tentang hak asasi ini menjadi pendorong
bagi tokoh-tokoh pergerakan untuk melakukan hal yang sama yaitu penuntutan diakuinya hak asasi mereka oleh penjajah Belanda. Hal itu bisa kita lihat dalam Mukadimah UUD 1945 yang juga mencantumkan pernyataan tentang pengakuan hak-hak asasi manusia atau bangsa. Dalam Mukadimah UUD 1945 dicantumkan pernyataan: “... bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan...”. Meskipun pernyataan tersebut bukan merupakan kutipan yang meniru secara bulat isi pernyataan kemerdekaan Amerika Serikat, akan tetapi paham yang dikembangkan di dalamnya memiliki kesamaan yaitu pengakuan terhadap hak asasi manusia atau bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa tampaknya paham-paham yang dikembangkan dalam revolusi kemerdekaan Amerika memberikan pengaruh yang berarti bagi berkembangnya paham yang sama di Indonesia, terutama paham yang ingin mewujudkan hak asasi manusia dan kemerdekaan bagi setiap bangsa.
tidak timbul begitu saja, melainkan melalui proses yang cukup panjang. Proses pengenalan mereka terhadap sejarah bangsa-bangsa lain, terutama Amerika Serikat dalam memperoleh kemerdekaan memberikan inspirasi bagi mereka untuk melakukan hal yang sama bagi bangsanya yaitu kemerdekaan. Paham-paham yang dicantumkan dalam Declaration of Independence Amerika Serikat memuat tentang pengakuan hak-hak asasi manusia yang bersifat universal. Hak tersebut yaitu hak untuk hidup, merdeka dan memperoleh kebahagiaan. Tampaknya paham tentang hak asasi ini menjadi pendorong
bagi tokoh-tokoh pergerakan untuk melakukan hal yang sama yaitu penuntutan diakuinya hak asasi mereka oleh penjajah Belanda. Hal itu bisa kita lihat dalam Mukadimah UUD 1945 yang juga mencantumkan pernyataan tentang pengakuan hak-hak asasi manusia atau bangsa. Dalam Mukadimah UUD 1945 dicantumkan pernyataan: “... bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan...”. Meskipun pernyataan tersebut bukan merupakan kutipan yang meniru secara bulat isi pernyataan kemerdekaan Amerika Serikat, akan tetapi paham yang dikembangkan di dalamnya memiliki kesamaan yaitu pengakuan terhadap hak asasi manusia atau bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa tampaknya paham-paham yang dikembangkan dalam revolusi kemerdekaan Amerika memberikan pengaruh yang berarti bagi berkembangnya paham yang sama di Indonesia, terutama paham yang ingin mewujudkan hak asasi manusia dan kemerdekaan bagi setiap bangsa.
b. Dampak
Revolusi Amerika bagi Indonesia, antara lain ditunjukkan dengan timbulnya paham
kebebasan dalam bidang politik di Indonesia, dan timbul paham kebebasan dalam
bidang perdagangan.
c. Bagi
Indonesia: Declaration of Independece 1776 yang berisi pengakuan tentang
hak-hak asasi manusia ditambah pernyataan Presiden Wodrow Wilson tentang
penentuan nasib sendiri nantinya:
a) Mempengaruhi
perjuangan organisasi pergerakan kebangsaan di Indonesia. Terbukti, perhimpunan
Indonesia mencantumkan asasnya: mengusahakan suatu pemerintahan Indonesia yang
bertanggung jawab hanya kepada rakyat Indonesi
b) Mempengaruhi
penyususnan Teks Proklamasi Indonesia dan penyusunan Undang-undang Dasar 1945
terutama pembukaan alinea pertama: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah
hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
c) Langkah-langkah
untuk mempertahankan kemerdekaan Amerika yang dilakukan melalui perjuangan
fisik dan diplomasi nantinya untuk mempertahankan kemerdekaan. Misalnya melalui
konfrontasi fisik (perang kemerdekaan) dan diplomasi ke Negara-negara Timur
Tengah yang dipimpin H. Agus Salim
d. Lahirnya
Revolusi Industri yang mana merubah berbagai bidang yang ada baik dalam bidang
politik, bidang ekonomi, bidang sosial. Dampak yang paling dirasakan Indonesia
dalam bidang sosial; Lahirnya imperalisme modern, nantinya mempengaruhi
kebijakan pemerintah Kerajaan Belanda terhadap daerah jajahannya seperti di
Indonesia. Terbukti dengan pelaksanaan Politik Pintu Terbuka atau penanaman
modal swasta untuk membangun industry di Indonesia. Selain itu, terjadinya
revolusi industry mengakibatkan Indonesia menjadi sasaran pelaksanaan
Imperalisme modern bangsa Barat. Hal ini membuat Belanda khawatir Indonesia
menjadi rebutan bangsa Barat sehingga Belanda melakukan pembulatan penjajahan
(Pax Nederlandica) artinya perdamaian di bawah Belanda yang pada intinya adalah
menguasai daerah-daerah Indonesia yang belum dijajah seperti Sumatera Utara,
Aceh, dan sebagainya.
2.3 Bangsa Indonesia dalam menyikapi peristiwa di Amerika
Revolusi
Amerika atau yang sering disebut juga dengan perang kemerdekaan Amerika
merupakan suatu revolusi yang sangat penting artinya bagi umat manusia.
Pentingnya revolusi ini karena merupakan peperangan untuk mempertahankan
kebebasan, kemerdekaan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Selain itu
juga merupakan bentuk penentangan terhadap penindasan terhadap sesama manusia.
Pernyataan kemerdekaan itu di antaranya berbunyi: ... dan dengan sendirinya
terang bahwa semua orang diciptakan sama, bahwa mereka oleh Tuhan dikaruniai
beberapa hak yang tidak dapat ditawar gugat. Di antaranya hak untuk hidup,
kemerdekaan dan kehendak mencapai kebahagiaan. Bahwa untuk melindungi hakhak
itu, pemerintah harus dilakukan oleh orang-orang yang menerima
kekuasaan atas persetujuan mereka yang diperintah. Bahwa manakala sesuatu pemerintah membahayakan bagi pemeliharaan maksud itu adalah hak rakyat untuk mengganti atau menghapuskan pemerintah itu dan membentuk pemerintah baru”.
kekuasaan atas persetujuan mereka yang diperintah. Bahwa manakala sesuatu pemerintah membahayakan bagi pemeliharaan maksud itu adalah hak rakyat untuk mengganti atau menghapuskan pemerintah itu dan membentuk pemerintah baru”.
Dengan
adanya Revolusi di Amerika bisa dijadikan suatu teladan, yang mana setelah
mengalami imperialisme oleh bangsa Inggris Amerika mampu dalam mengembangkan
sistem pemerintahan dalam berbagai bidang terutama dalam bidang Ekonomi Amerika
menjadi bangsa yang besar dan berperan aktif dalam dunia perdagangan dan
pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan masyarakatnya dengan melindungi HAM
yang telah ada.
Indonesia
juga telah menerapakan perkembangan sistem pemerintahan presidensial di negara
Indonesia (terutama setelah amandemen UUD 1945) terdapat perubahan-perubahan
sesuai dengan dinamika politik bangsa Indonesia. Hal itu diperuntukkan dalam
memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan baru tersebut antara lain,
adanya pemilihan presiden langsung, sistem bikameral, mekanisme cheks and
balance dan pemberian kekuasaan yang lebih besar pada parlemen untuk melakukan
pengawasan dan fungsi anggaran.
Secara
umum dengan dilaksanakannya amandemen Undang-Undang Dasar 1945 pada era
reformasi, telah banyak membawa perubahan yang mendasar baik terhadap
ketatanegaraan (kedudukan lembaga-lembaga negara), sistem politik, hukum, hak
asasi manusia, pertahanan keamanan dan sebagainya. Berikut ini dapat dilihat
perbandingan model sistem pemerintahan negara republik Indonesia sebelum dan
setelah dilaksanakan amandemen Undang-Undang Dasar 1945 dan sekarang sistem
yang dianut Indonesia adalah sistem demokrasi pancasila.
Bangsa
Indonesia mempunyai pandangan dan sikap mengenai Hak Asasi Manusia yang
bersumber dari ajaran agama, nilai moral universal, dan nilai luhur budaya
bangsa, serta berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang dasar 1945.
Pengakuan, jaminan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia tersebut diatur dalam
beberapa peraturan perundangan berikut:
a) Ladasan
Hukum
-
Pancasila
-
Dalam pembukaan UUD 1945
-
Dalam Batang Tubuh UUD 1945
b) Instrument
Hukum HAM Internasional
Banyak
bentuk dari upaya untuk melindungi HAM, mulai dari dibutanya Undang-Undang
mengenai HAM, aturan-aturan yang menjelaskan tentang kebebasan atau HAM baik di
kancah Nasional atau Internasional. Bentuk dari upaya lain utnuk melindungi HAM
di Indonesia sendiri di bentuk lembaga-lembaga yang siap untuk memperjuangkan
Hak Asasi rakyat Indonesia. Seperti, KOMNASHAM, LEMBAGA PENGADILAN HAM, LEMBAGA
BANTUAN HUKUM dan lain-lain.lembaga ini dibentuk hanya khusus mengurusi semua
hal yang bersangkutan dengan HAM. Walaupun dalam penerapannya belum semua dapat
terlaksana dengan baik.
Jauh
berbeda dengan HAM yang ada di Amerika
yang benar-benar dilaksanakan secara maksimal dan bersifat demokrasi.
Lembaga yang ada lebih mengutamakan kepentingan masyarakat yang ada
diwilayahnya serta mengawasi dan mengontrol akrtifitas masayaraktnya. Serta
tanggap dalam tugas dan siap 24 jam sebagai pengabdian layanan pada
masayarakatnya untuk mendapatkan kenyamana bersama. Masyarakat juga
memanfaatkan fasilitas yang ada serta menjaga terjaganya segala fasilitas
dengan baik, hingga terbentuknya hungan timbal balik antara masyarakat dengan
setiap lembaga kamana yang terkait. Hukum juga ditegakkan dengan maksimal dan tegas sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati dan terapkan baik oleh seluruh warga masyarakat di Amerika dan
Pemerintah sehingga muncul kepercayaan
dari masyarakat kepada pemerintahan.
Sedangkan
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah Sistem
perekonomian Pancasila. Ini artinya sistem perekonomian yang dijalankan di
Indonesia harus berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila
dan UUD 1945 adalah landasaan idiil sistem perekonomian di Indonesia. Sistem
ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian
nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Pada sistem demokrasi ekonomi,
pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha
aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam
merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian.
Dengan
demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat. Dalam penerapan bidang
ekonomi Indonesia belum bisa berperan secara maksimal masih banyak
penyalahgunaan. Serta dalam pengembanganya belum terkendali secara optimal
terutama sistem tatanan yang ada dalam sistem perekonomian Indonesia saat ini. Dimana
dalam sistem perekonomian Indonesia menggunakan asas Demokrasi pancasila dan
menggunakan jalur perdagangan terbuka tetapi belum sempurna dalam penerapanya.
Sehingga terjadi ketimpangan dalam sistem perekonomiannya.
Di
Amerika yang menggunakan sistem Liberal. Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis
adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan
penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian yang
memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada setiap
orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi
liberal banyak dianut negara-negara Eropa
dan Amerika Serikat. Disisi lain sistem ekonomi Liberal bukan saja
mencari akan tetapi juga berusaha dalam membangun industri yang bisa menyerap
banyak tenaga kerja sehingga bisa mengurangi pengaguran. Selain berfungsi
sebagai fungsi manifes juga memiliki fungsi laten. Dimana fungsi yang manifes
lebih menunjukan kenyataan sistem ekonomi Amerika dalam pencarian modal yang
besar. Sedangkan dalam fungsi Laten secara tidak langsung perkembangan Indistri
yang ada lebih sebagai upaya dalam penyerapan tenaga kerja yang mana tentunya
akan lebih mengurangi penganguran yanga ada disana. Hal ini bisa diterapkan
diIndonesia yang kurang memiliki dalam strategi dalam sistem perekonomian.
3.1 Simpulan
The
Boston Tea Party adalah sebuah bentuk protes masyarakat Boston yang menolak
cukai teh yang dilakukan koloni Inggris karna mereka mulai menghapus semua
bentuk cukai undang- undang kecuali cukai teh yang merupakan barang mewah bagi
koloni, dan hanya dikonsumsi oleh sekelompok kecil orang sebagai akibat dari
pergolakan perlawanan terhadap Undang-Undang Townshend yang dianggap merugikan
pihak pedagang koloni.
Reaksi
yang ditimbulkan dengan adanya peristiwa Boston antara lain; Boston Tea Party
mendapatkan reaksi baik dari pemerintah Inggris maupun pemerintah koloni. Boston
Tea Party pada akhirnya memicu Revolusi Amerika. Yang mana Revolusi Amerika
adalah proses perjuangan yang dilakukan oleh 13 koloni Inggris untuk memperoleh
kemerdekaan dari Inggris, sehingga nantinya dikenal sebagai Perang Kemerdekaan
Amerika.
Dengan
adanya Revolusi Amerika memberikan dampak yang baik untuk terjadinya Perubahan
besar masyarakatnya serta memberikan dampak bagi Indonesia salah satunya
melalui Declaration of Independece 1776 yang berisi pengakuan tentang hak-hak
asasi manusia ditambah pernyataan Presiden Wodrow Wilson tentang penentuan
nasib sendiri nantinya. Dimana akan menjadikan Indonesia terpengaruh dalam
beberapa bidang yang dirasa kurang optimal dalam proses pembangunan bangsa.
3.2 Saran
Dengan
adanya Revolusi menjadikan suatu negara mengalami perubahan yang signifikan.
Oleh karena itu kita harus jeli dalam melihat peluang yang ada sebagai sistem pembelajaran yang baik. Dalam
makalah ini kurang mendetail sebaiknya kita lebih memahami lagi tentang keadaan
yang sedang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Nur. 2012. Modul Bahan Ajar Sejarah. MGMP Sejarah: Ponorogo
Badan Penerangan Amerika Serikat Garis
Besar Sejarah amerika.
Morris, Richard B.
1960. Revolusi Amerika. Jakarta: PT
Pustaka Rakyat Djakarta.
Sundoro, Mohamad Hadi. 2012. Sejarah Amerika Serikat. Jember: Jember
University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar