Sabtu, 07 Juni 2014

MEDIA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH..




MEDIA PEMBELAJARAN
Media Dalam Pembelajaran Sejarah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Media Pembelajaran
Dosen Pengampu Dr. Suranto, M.Pd.

Tugas Individu

Oleh:
MAGDALENA YULI P.
120210302096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
 2014


1.      Peninggalan Sejarah
Peninggalan sejarah merupakan warisan masa lampau yang menandung nilai-nilai sejarah. Jadi bukanlah sembarang peninggalan dapat dikatakan peninggalan sejarah.  Peristiwa-peristiwa  sejarah dapat  diteliti dengan menggunakan bukti-bukti yang ditinggalkan (jejak sejarah), baik bukti tertulis maupun  tidak tertulis yang mana jenisnya bermacam-macam, seperti: prasasti, piagam, naskah, hikayat, perjanjian-perjanjian, benda-benda, bangunan-bangunan, dan peralatan. Bukti-Bukti  ini dapat pula kita namakan sebagai peninggalan sejarah. Namun dalam arti luas peninggalan sejarah juga menyangkut aspek yang terkandung didalamnya yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, agama dan kebudayaan.
Dalam pembelajaran dengan menggunakan peninggalan sejarah sebagai media , memiliki beberpa manfaat diantaranya: Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak terhadap pelajaran sejarah, mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, Menanamkan pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah bangsa melalui study lapangan / study karyawisata, sehingga siswa mampu untuk mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan, Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran dan Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
Contoh:
Peninggalan sejarah tertulis seperti halnya naskah proklamasi kemerdekaan yang ditulis oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.

2.      Model
Media tiruan atau Model adalah merupakan tiruan dari benda yang berbentuk tiga dimensi yang dibuat sedemikian rupa sehingga serupa dalam bentuk dan tidak sama dalam hal-hal yang lainnya. Meskipun semua orang tahu, bahwa belajar melalui pengalaman lang-sung atau melalui benda sebenarnya mempunyai sejumlah keuntungan, perlu diketahui juga bahwa sejumlah besar keterbatasan akan teratasi dengan penggunaan model.
a.       Diorama
Diorama adalah sejenis benda miniatur tiga dimensi untuk menggambarkan suatu pemandangan atau suatu adegan dan sajian pemandangan dl ukuran kecil yg dilengkapi dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya serta dipadukan dengan latar yg berwarna alami; pola atau corak tiga dimensi suatu adegan atau pemandangan yg dihasilkan dengan menempatkan objek dan tokoh di depan latar belakang dengan perspektif yang sebenarnya sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Diorama pada masa modern digunakan untuk menggambarkan keadaan sesungguhnya dari landskap keadaan sejarah, kejadian alam, dan keadaan kota untuk kebutuhan pendidikan atau pertunjukan.
Contoh:
Gambar dibawah merupakan contoh dari diorama sejarah yang menggambarkan kejadian G30S/PKI di Indonesia saat penggalian sumur di Lubang Buaya. Dengan mengabadikan kejadian sejarah seperti ini kedalam diorama, dapat memberikan kita informasi lebih detail mengenai situasi yang terjadi di masa lampau.

b.      Maket
Maket adalah tambahan atas rancangan arsitektur dan sebagai cara utama untuk menyampaikan ide dan menggambar tata ruang. Maket juga dapat menjadi sebuah alat kontrol untuk menilai sebuah gedung sebelum dibangun. Sebuah maket membantu para perancang untuk mendemostrasikan bakat dan kualitas mereka dalam hal ide dan proyek. Sebuah maket yang layak untuk di presentasikan menandai selesainya suatu proses perancang dan membutuhkan suatu upaya yang besar dalam membangun maket tersebut agar tampak sempurna. Sebuah maket tidak lebih dan tidak kurang adalah sesuatu yang abstrak, gambar miniatur dari sesuatu yang sesungguhnya yang dipertaruhkan bukan penggambaran yang tepat dari suatu realitas, tetapi proses dari penyederhanaan untuk mendapatkan bentuk absiran yang telah ditentukan.
c.       Replika Candi
Replika adalah sebuah salinan yang sama persis dengan bentuk dan fungsi dari alat, barang atau lainnya. Replika biasanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dalam bidang sejarah, dan biasanya disimpan di dalam museum, kadangkala alat atau benda aslinya tidak pernah dibuat. Replika juga dibuat untuk berbagai macam tujuan misalnya, untuk suvenir atau barang dagangan (merchandise). Sedang replika candi salinan bentuk candi/ replika yang sama persis dengan bentuk dan fungsi dari alat, barang atau lainnya.
Contoh:
Gambar dibawah adalah contoh gambar maket candi Borobudur yang ada di jawa tenggah.

d.      Patung
Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni. Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Seni patung disebut juga plasticart atau seni plastic, mudah dibentuk sesuka hati. Seni patung bisa di artikan sebagai seni bentuk (bentuk-bentuk yang memiliki keindahan), Seni patung pada zaman dahulu di buat untuk kepentingan keagamaan, pada jaman hindu dan budha, patung di buat untuk menghormati dewa atau orang yang di jadikan teladan. Pada jaman sekarang seni patung sering di ciptakan untuk hiasan penciptanya lebih bebas dan bervariasi dan seni patung itu di ciptakan untuk dinikmati nilai keindahan bentuknya.
Contoh:

3.      Peta
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang dilukiskan seluruhnya atau sebagian dengan ukuran diperkecil sebagaimana kenampakannya dari atas dan dilengkapi dengan tulisan, skala, mata angina, dan simbol-simbol. Gambaran bagian-bagian permukaan bumi di dalam peta diwujudkan dalam bentuk informasi atau data. Informasi atau data itu dapat berupa penggunaan atau keadaan tanah, administrasi negara, curah hujan, persebaran batuan, dan persebaran penduduk. Informasi yang disajikan dalam peta merupakan informasi yang diketahui dan terdapat di permukaan bumi. peta berfungsi sebagai alat peraga untuk menyajikan atau memperoleh informasi yang terkandung dalam suatu wilayah.
a.       Atlas
Atlas adalah sekumpulan peta yang disusun secara teratur dalam bentuk sebuah buku. Karena bentuknya berupa buku maka peta-peta dalam atlas ukurannya dibuat menjadi lebih kecil dibandingkan dengan peta pada umumnya. Hal ini bertujuan agar praktis dan lebih mudah dibawa. Kegunaan Atlas diantaranya Memperlajari bentuk fisik suatu negara atau benua, Mempelajari sistem tata surya, rasi bintang, peta langit, dan tata koordinat bintang, Memperlajari letak astronomi, letak geografi, serta luas suatu negara dan benua di muka bumi, Memperlajari kondisi fisik bumi, bentang alam, tata air, dan arus laut dunia, serta perkembangan aktual dunia, Mempelajari sumber daya alam potensi yang bersifat hayati dan non hayati di daratan dan lautan, dan Mempelajari persebaran suatu objek tertentu serta pertumbuhan sosial ekonomi, dan budaya penduduk di dunia.
Contoh:
Gambar dibawah ini yang salah satu contoh atlas yang dibukukan.
b.      Peta Dinding
Peta Dinding adalah sebuah peta kertas yang dapat digantungkan di dinding. Peta Dinding bukan berupa globe atau atlas tapi lebih mirip seperti poster. Peta Dinding dapat berukuran kecil dan sederhana atau bisa juga berukuran besar dan sangat detil
Contoh:
Gambar dibawah ini adalah gambar peta dinding peta Indonesia

c.       Peta Sketsa
Peta sketsa adalah peta yang dibuat berdasarkan kemampuan seseorang dalam mengingat suatu wilayah atau tempat di sekitarnya. Peta sketsa dapat dikatakan juga sebagai peta sederhana, yaitu gambaran suatu tempat yang dibuat dengan corat-coret, tidak menggunakan ilmu pasti, dan tentu saja hasilnya kurang akurat jika dibandingkan dengan peta bagan yang dibuat oleh jawatan topografi.
Membuat peta sketsa akan lebih mudah dilakukan jika mengetahui lokasi yang akan digambar. Jika tidak mengetahui lokasi yang akan digambarkan maka perlu mencari peta yang berisi daerah yang akan digambarkan. Hal ini berguna untuk mendapatkan sedikit gambaran tentang keadaan alam dan sosial budaya pada lokasi yang akan digambar. Untuk mempermudah pembuatan peta sketsa terlebih dahulu kita harus mengetahui jarak antara dua objek, arah, dan objek utama.
Contoh:
Gambar peta sketsa dibawah ini adalah gambar peta sketsa Indonesia

d.      Peta Lukisan
Contoh:

4.      Ruang Sejarah
Ruang sejarah merupakan tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Ruang sejarah adalah suatu ruangan yang tertutup di mana percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan (Depdikbud : 1995, 2003). Ruang sejarah dapat disebut dengan laboratorium. Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari Pemanfaatan ruang atau laboratorium untuk media pembelajaran sejarah yaitu:
a)      Laboratorium Sebagai Sumber Belajar
Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif
b)       Laboratorium Sebagai Metode Pembelajaran
 Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni metode percobaan dan metode pengamatan
c)       Laboratorium Sebagai Prasarana Pendidikan
 Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan.
5.      Media Audio
Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. Fungsi dari Media Audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.
a.       Tape recorder
Tape recorder adalah media audio dengan alat perekam. Tape recorder ini sangat cocok untuk pembelajaran menyimak, sehingga menguntungkan bagi siswa yang cenderung belajar secara auditif. Sedangkan siswa yang memiliki cara belajar secara visual atau audio-visual bisa menggunakan media pembelajaran lain yang sesuai. Tape Recorder merupakan salah satu media audio elektronik yang terdiri atas hardware dan software. Hardware berupa Tape Recorder, sementara itu software-nya adalah kaset yang berisi pesan. Namun juga bukan pula berarti pembelajaran kemampuan yang lain seperti berbicara, menulis, sastra, dan kebahasaan tidak bisa menggunakan media ini.
Fungsi Tape Recorder ( Cassette ) dalam Media Pembelajaran
 (1) Meningkatkan komunikasi audio,
 (2) Membuat suasana belajar lebih mantab dan komunikatif,
 (3) Mengembangkan apresiasi dan imajinasi siswa terhadap hal-hal yang disajikan,
 (4) Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya,
 (5) Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa,
 (6) Mengatasi batas waktu dan ruang.
Contoh:




b.      Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Penggunaan media radio tidak terlepas dari prinsip komunikasi karena radio adalah sarana komunikasi dalam menyampaikan informasi atau pesan dari suatu sumber kepada pendengarnya.
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. Pada dasarnya siaran radio dalam program belajar-mengajar berfungsi untuk (a) meningkatkan kemampuan komunikasi audio, (b) membuat suasana belajar menjadi lebih hidup, dan (c) meningkatkan kemampuan apresiasi dan imajinasi terhadap kejadian atau peristiwa yang sedang disiarkan.
Contoh:

6.      Media Audio Visual
Media pembelajaran audio visual merujuk kepada media pembelajaran yang padanya mengandung komponen (unsur) berupa visual (pemandangan/gambar/dilihat) dan audio (suara/didengar). Jadi media pembelajaran audio visual adalah perantara atau penyampai pesan pembelajaran yang mengandung komponen visual dan suara. Karena menggunakan lebih dari satu indera dalam pemanfaatannya, maka media audiovisual seringkali juga dimasukkan ke dalam kelompok multimedia.
a.  Televisi
Televisi artinya adalah Sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar. Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektronik  dan mengkonversinya kembalike dalam cahaya yang dapat dilihat dan suaranya dapat didengar.
Sebagai media, televisi memiliki empat fungsi, yakni fungsi komersial, alat hiburan, penyampai informasi, dan edukasi. Sayangnya, fungsi yang terakhir, yakni edukasi, kerap terabaikan. Sebagai penyeimbang membeludaknya acara hiburan, kini televisi edukasi menjadi penting. Mengacu pada pandangan bahwa anak-anak lebih mudah meniru serta melakukan segala hal yang mereka lihat ketimbang segala hal yang mereka dengar, maka efek positif televisi bagi perkembangan intelektual anak bisa dioptimalkan.
Contoh:

b.  Flim
Pemanfaatan film dalam pembelajaran tentunya harus menggunakan cara-cara khusus agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal. Cara yang selama ini penulis gunakan adalah dengan menggunakan metode kredit pertanyaan, atau kami menyebutnya dengan metode kreta. Langkah-langkah metode kreta
1. Sebelum pemutaran film guru menjelaskan aturan main.
2. Sebelum film diputar, guru memberikan satu pertanyaan kepada siswa.
3. Pemutaran film.
4. Siswa menjawab pertanyaan yang telah diberikan sebelum pemutaran film.
5.  Guru memberikan pertanyaan berikutnya dilanjutkan pengulangan pemutaran film. Demikian terus berulang sampai soal yang disediakan habis.
Dengan metode tersebut diharapkan siswa akan lebih berkonsentrasi untuk menyimak film dan memahami muatan film tersebut. Metode ini tercipta dengan berpijak pada teori ekonomi yang mengatakan bahwa seseorang akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan memberikan pertanyaan sebelum pemutaran film, diharapkan siswa merasa memiliki kebutuhan untuk menjawabnya. Dalam hal ini pertanyaan dianggap sebagai stimulus. Dengan kebutuhan tersebut maka siswa akan bekerja, yaitu dengan cara menyaksikan film secara sungguh-sungguh.
Contoh :
Flim darah garuda merah putih yang mengisahkan perjuangan anak bangsa dalam memperjuangkan nasib bangsanya.

c.  Video
Video merupakan alat untuk merekamkan dan menayangkan film dengan menggunakan pita video (disalurkan melalui televisi). Pita rekaman diartikan sebagai pita bermagnet yang digunakan untuk merekam gambar dan suara dari televisi. Sedangkan film video adalah film yang telah direkam pada vita video dan hanya sesuai ditayang kan dengan menggunakan alat video. Video sebagai salah satu media dalam pengajaran dan pembelajaran menunjukkan dampak yang positif. Video dapat membantu para guru mengetahui satu pendekatan baru yang bisa digunakan untuk menarik minat belajar. Oleh karena itu sedikit banyak video merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi kemerosotan pelajaran dan pembelajaran. guru-guru bisa melakukan penyesuaian dan meningkatkan daya kreativitas dalam proses penyampaian isi-isi pengajaran supaya menjadi lebih berkesan dan mudah seiring dengan citarasa dan karakteristik pelajar. Video bersifat interaktif tutoial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Peserta didik dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktik sesuai dengan yang diajarkan dalam video .
Contoh:
Video pembuatan jalan Anyer sampai Panarukan (Jalan raya pos daendles) waktu 6:32 menit.

7.      Media Proyeksi
Media proyeksi adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan. Media jenis ini mempunyai persamaan dengan media grafis, dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya, media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan.Media proyeksi diam, yakni sebagai media pembelajaran yang bisa digunakan sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa/siswi bisa menyaksikan bentuk/tampilan dari sebuah gambar / slide, seperti penggunaan OHP/ Infokus.
a.       OHP
OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis. Ada dua jenis model OHP, yaitu :
1)      OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan OHP jenis portable.
2)      OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.
Contoh:
Gambar dibawah ini OHP yang biasa digunakan di Sekolah.

b.      Flim Strip
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm. Kelebihan filmstrip dibanding film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus.
c.       Slide
Slide (film bingkai) adalah suatu film transparansi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2x2 inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik.Film bingkai diproyeksikan melalui slide projector. Jumlah film bingkai yang akan ditayangkan untuk suatu program tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, lama penayangan atau panjangnya program sangat bervariasi.
Program visual dapat dikombinasikan dengan suara yang dikenal dengan film bingkai bersuara. Pogram kombinasi film bingkai bersuara pada umumnya berkisar antara 10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar yang bervariasi dari 10 sampai 100 buah lebih. Berbeda dengan gambar yang disertai suara rekaman waktu tayangnya sudah tertentu, gambar yang tidak disertai suara dapat ditayangkan seberapa lama pun sesuai dengan kebutuhan dan isi pesan dan informayang ingin disampaikan melalui gambar tersebut.
Contoh :

d.      LCD

Contoh:

8.      Media Modern
Media modern merupakan media yang berkembang pada zaman modern yang memiliki multi fungsi sesuai dengan cara kerja masing-masing media modern tersebut. Pemanfaatan media modern sebagai media pembelajaran sejarah yaitu mempermudah peserta didik dalam mencari informasi melalui internet karena akses informasi melalui internet lebih cepat bila dibandingkan dengan mencari informasi pada halaman-halaman buku-buku di perpustakaan, media online dapat melakukan update (pembaharuan) suatu informasi atau berita dari waktu ke waktu dan dimana saja, tidak melulu menggunakan bantuan komputer, tetapi fasilitas teknologi pada handphone (telepon genggam) atau lebih spesifik dengan kata smartphone (telpon genggam yang telah memiliki fungsi setara komputer, Misalnya Android, Symbian, WP, iOS, BlackBerry). Hal ini terjadi karena media online memiliki proses penyajian informasi/berita yang lebih mudah dan sederhana, dan sebagainya.
9.      Media Cetak
Media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa melihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang didalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja. Pemanfaatan media cetak sebagai media dalam pembelajaran sejarah yaitu mampu menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan fakta maupun konsep abstrak yang bersifat pengetahuan, keterampilan ataupun  sikap, dapat digunakan kapan dan dimana saja, penggunaannya mudah, tidak bergantung kepada peralatan lain. Kemasan media cetak umumnya ringan dan kecil memungkinkan peserta didik yang mudah membawanya kemana saja mereka pergi, dan selain bentuk fisiknya mudah dibawa, penataan atau teknik penyajian materinya pun mudah dipelajari. Misalnya, teknik penyajian seperti penulis indek, daftar isi, penggunaan halaman, bab-bab, judul maupun sub judul.
a.       Majalah
Majalah merupakan salah satu dari media cetak yang merupakan media pembelajaran dua dimensi. (Daryanto, 2010:19-20)  media dua dimensi sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki untukran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Fungsi majalah adalah mengandung bahan bacaan hangat dan aktual, memuat data terakhir tentang hal menarik perhatian, sebagai saran belajar menulis artikel, memuat bahan kliping yang dapat digunakan sebagai bahan display untuk papan tempel, memperkaya perbendaharaan pengetahuan, menigkatkan kemampuan membaca kritis dan keterampilan berdiskusi.
Contoh:

b.      Koran
Koran adalah media cetak yang biasanya terbit harian, didalamnya berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Manfaat dan kegunaan koran sebagai media penyampaian informasi harian secara tercetak pada beberapa lembar kertas. Biasanya dicetak pada kertas dengan harga ekonomis yang rendah sehingga tidak terlalu riskan jika harus dibuang atau dijadikan pembungkus setelah informasi yang ada telah diterima.
Contoh:

10.  Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Pemanfaatan media grafis sebagai media dalam pembelajaran sejarah yaitu dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman peserta didik terhadap pesan yang disajikan, dapat menarik perhatian karena dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa, dapat menyampaikan rangkuman sehingga peserta didik dapat mengingat konsep-konsep penting yang terdapat dalam materi, mampu mengatasi keterbatasan waktu, menghemat waktu dan tenaga guru.
a.       Bagan
Bagan adalah kombinasi media grafis dan foto yang dirancang untuk memvisualisasikan suatu fakta pokok atau gagasan dengan cara yang logis dan teratur.Fungsi utama bagan sebagai media gambar adalah untuk memperlihatkan hubungan, perbandingan, jumlah relatif, perkembangan, proses, klasifikasi, dan organisasi.
Contoh:

b.      Diagram
Diagram adalah gambar yang digunakan untuk media pembelajaran dalam bentuk gambaran sederhana yang dibuat dengan tujuan memperlihatkan bagian-bagian, atau hubungan timbal balik, biasanya dengan menggunakan garus-garis dan keterangan bagian atau hubungan yang ingin ditunjukkan.
Contoh:

c.       Grafik
Grafik adalah media gambar untuk tujuan penyajian data berupa angka-angka. Grafik memberikan informasi inti suatu data, berupa hubungan antar bagian-bagian data. Adabermacam-macam bentuk media gambar grafik yang dapat disajikan sebagai media pembelajaran kepada siswa, misalnya grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik bergambar. Setiap jenis grafik mempunyai kekhususan dalam hal jenis data yang ditampilkan.
Contoh:

d.      Poster
Poster adalah media pembelajaran berbentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan, dibuat dengan ukuran besar, bertujuan menarik perhatian, dan isi atau kandungannya berupa bujukan, memotivasi, atau mengingatkan suatu gagasan pokok, fakta atau peristiwa tertentu. Gagasan tadi disampaikan dengan kata-kata singkat namun padat dan jelas.
Contoh:

e.       Kartun
Kartun merupakan sebuah media unik untuk mengemukakan gagasan. Kartun dapat digunakan sebagai media pembelajaran karena dapat dipakai untuk memotivasi siswa dan memberikan ilustrasi secara komunikatif.Kartun dibuat dalam bentuk lukisan atau karikatur.
Contoh:


SUMBER RUJUKAN
Sadiman Arief S. Dr. M.Sc. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syaiful Bahri Djaramah dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:           PT.Rineka Cipta.
Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Suarakomunitas, 2008 http://suarakomunitas.wordpress.com/2008/05/15/radio-sebagai-media-komunikasi/, 15 Mei.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar