SEJARAH AMERIKA
“ Amerika Sebagai Negara Adidaya”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Amerika
Dosen Pengampu Dr. Suranto, M.Pd.
Tugas
Individu
Oleh:
MAGDALENA YULI P.
120210302096
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2014
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Allah YME sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Sejarah Amerika “Amerika Sebagai
Negara Adidaya” yang merupakan salah satu dari komponen nilai tugas individu
mata kuliah Sejarah Amerika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara pada Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas jember.
Penyusunan makalah ini tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Dr. Suranto M.Pd., selaku
Dosen pengampu mata kuliah Sejarah Amerika yang telah membimbing;
2.
Teman-teman yang telah
memberi dorongan dan semangat;
3.
Semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik
dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Jember, Mei 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
2
DAFTAR ISI
.......................................................................................................
3
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 4
1.1 Latar
Belakang .................................................................................
4
1.2 Rumusan
Masalah
........................................................................... 5
1.3 Tujuan
dan Manfaat .......................................................................
5
BAB
2. PEMBAHASAN
......................................................................................
6
2.1 Perbudakan
di Amerika .................................................................
6
2.2 Faktor Penyebab Perbudakan di Amerika ....................................
8
2.2.1 Kapas
Menimbulkan Perbudkan ............................................. 8
2.2.2 Tebu
dan Tembakau menimbulkan Perbudakan ........................ 8
2.3 Praktik Perbudakan di Amerika .................................................
8
2.3.1 Organisasi
Perbudakan di Amerika .......................................... 9
2.3.2 Perbudakan
Sebagai Lembaga Sosial ....................................... 10
2.4 Perbudakan Pada Kulit Hitam di Amerika................................
11
2.5 Usaha Penghapusan Perbudakan ..............................................
12
BAB
3. PENUTUP
3.1
Simpul ............................................................................................... 15
3.2
Saran .................................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
16
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sejarah amerika serikat penuh lika-liku.
Semua ini tidak terlepas dari keterlibatan amerika serikat dalam berbagai peristiwa
dunia. Sebut saja yg paling konvensional perang dunia I dan II. Semula amerika
serikat memilih netral, namun karena sebab akhirnya amerika serikat terjerumus
dalam kontes peperangan tersebut. Tidak hanya menyinggung positifnya saja,
namun artikel ini menyinggung negatif dan kronologi secara ringkas perjalanan
amerika serikat menjadi negara adidaya. Entah tahun-tahun berikutnya Hegemoni
Tiongkok akan menyalip kekuatan ekonomi amerika serikat bahkan aspek-aspek
lainnya.
Amerika Serikat merupakan negara super
power atau dapat disebut sebagai negara adidaya hingga saat ini.Negara dengan
sistem pemerintahan republik federal ini telah menjadi negara yang memiliki
kekuatan militer, ekonomi, dan memiliki kekuatan politik serta teknologi yang
tinggi. Pasca-Perang Dunia II dan Perang Dingin, negara yang sering disebut
Negeri Paman Sam ini terus maju menjadi negara yang menguasai perindustrian,
bahkan pengaruh negara ini semakin luas hingga menjadi pusat teknologi dunia
setelah pecahnya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Dan setelah
Uni Soviet sebagai Blok Timur mengalami keruntuhan, Amerika Serikat sebagai
Blok Barat secara otomatis atau saat itu juga menduduki posisi tertinggi yaitu
sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia. Dalam sepak terjangnya
pasca-Perang Dingin tersebut, Amerika Serikat terus berinovasi pada bidang
teknologi, seperti komputer, internet, senjata nuklir, kapal terbang, dan
perjalanan luar angkasa serta banyak lagi keberhasilan–keberhasilan Amerika
Serikat yang dapat disaksikan saat itu. Selain itu, sepak terjang Amerika.
Dengan demikian sebagai negara adikuasa
Amerika memiliki Perjalan tersendiri sebagai Proses menjadi negara adidaya yang
sangat besar.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses jalanya Amerika sebagai negara
Adidaya?
2. Bagaimana Peran Amerika sebagai negara adidaya?
3. Apa saja dampak yang timbul setelah Amerika menjadi
negara Adidaya?
1.3
Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui proses jalanya amerika sebagai
negara adidaya
2. Untuk mengetahui peran amerika sebagai negara
adidaya
3. Untuk mengetahui dampak yang timbul setelah amerika
menjadi negara adidaya
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Proses Jalanya Amerika Sebagai Negara Adidaya
Merdeka
pada 4 juli 1776 dari 13 bekas koloni Britania Raya. dimana britania raya
merupakan adidaya terlama di dunia ini. Berbagai rintangan seperti Perang
Britania Raya-Amerika Serikat, Perang Saudara, perang Meksiko-Amerika serikat.
Namun tidak membuat amerika serikat tidak goyah. Disisi lain terjadinya
peperangan sebagai bukti Amerika sebagai Negara Adikuasa yang memberikan
anggapan bahwa Amerika merupakan negara yang kuat.
2.1.1 Perang
Britania Raya-Amerika Serikat
Persatuan
Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara (bahasa Inggris: United Kingdom of
Great Britain and Northern Ireland atau United Kingdom, UK),atau secara umum
dikenal sebagai Britania Raya, atau Inggris Raya, adalah sebuah negara
berdaulat yang terletak di lepas pantai baratlaut benua Eropa. Britania Raya
adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari Pulau Britania Raya, bagian
timur laut Pulau Irlandia dan sejumlah pulau-pulau yang lebih kecil. Irlandia
Utara adalah satu-satunya bagian dari Britania Raya yang berbagi perbatasan
darat dengan negara berdaulat lain, yaitu Republik Irlandia. Selebihnya,
perbatasan darat Britania Raya dikelilingi oleh Samudera Atlantik, Laut Utara,
Selat Inggris dan Laut Irlandia. Britania
Raya adalah salah satu negara maju dengan ekonomi terbesar keenam di dunia
menurut PDB nominal dan terbesar kedelapan di dunia menurut keseimbangan
kemampuan berbelanja. Britania Raya juga merupakan negara industri pertama di
dunia, dan menjadi penguasa dunia pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Hingga
saat ini, negara ini tetap menjadi kekuatan besar yang berpengaruh dalam bidang
ekonomi, budaya, militer, sains, dan politik.Britania Raya diakui sebagai
negara yang memiliki senjata nuklir, dan pengeluaran militernya menempati urutan
terbesar keempat di dunia.
Nama
United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland diperkenalkan pada tahun
1927 dalam Undang-Undang Penamaan Kerajaan dan Parlemen. Hal ini disebabkan
oleh kenyataan bahwa kemerdekaan de facto Negara Bebas Irlandia, yang
mengakibatkan terpecahnya Irlandia pada tahun 1922, meninggalkan Irlandia Utara
sebagai satu-satunya bagian Pulau Irlandia yang masih berada di bawah kekuasaan
Britania Raya. Sebelumnya, menurut Undang-Undang Kesatuan 1800, yang menyatukan
Kerajaan Britania Raya dan Kerajaan Irlandia pada tahun 1801, nama resminya
adalah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia. Britania Raya sebelum tahun
1801 kadang-kadang disebut sebagai "Kerajaan Bersatu Britania Raya". Dalam
Pasal 1 Undang-Undang Kesatuan 1927 dinyatakan bahwa Inggris dan Skotlandia
"bersatu menjadi satu kerajaan bernama Britania Raya. Istilah
"kerajaan bersatu" digunakan secara tidak resmi abad ke-18 untuk
menjelaskan negara baru, tetapi hanya secara resmi, saat penyatuan Irlandia
pada tahun 1801.
Pada
tahun 1066, bangsa Normandia menyerang Inggris dan setelah penaklukannya,
Normandia berhasil merebut sebagian besar Wales, menaklukkan sebagian besar
Irlandia dan membentuk permukiman di Skotlandia, yang membawa masing-masing
negara tersebut ke periode baru feodalisme yang berdasarkan model Perancis
Utara dan kebudayaan Normandia-Perancis. Kedatangan bangsa Normandia ini
membawa pengaruh besar, namun pada akhirnya tetap mampu berasimilasi dengan
kebudayaan lokal di masing-masing negara. Raja Inggris pada abad pertengahan
berhasil menaklukkan Wales namun upayanya untuk menaklukkan Skotlandia
mengalami kegagalan. Setelah itu, Skotlandia tetap mempertahankan
kemerdekaannya, meskipun sering berkonflik dengan Inggris. Monarki Inggris,
dalam upayanya untuk merebut koloni Perancis, juga seringkali terlibat konflik
dengan Perancis, terutama dalam Perang Seratus Tahun.
Memasuki
periode modern awal, Inggris dihadapkan pada konflik agama sebagai akibat
reformasi dan diperkenalkannya gereja Protestan di masing-masing negara. Wales
sepenuhnya di klaim sebagai bagian dari Kerajaan Inggris, dan Irlandia
ditetapkan sebagai kerajaan dalam persatuan personal dengan Kerajaan Inggris. Wilayah
milik bangsa Gaelik Katolik yang merdeka disita oleh Kerajaan Inggris dan
diberikan kepada pemukim Protestan dari Inggris dan Skotlandia, yang selanjutnya
membentuk Irlandia Utara. Pada tahun 1603, Kerajaan Inggris, Skotlandia dan
Irlandia bersatu dalam penyatuan personal saat James VI, Raja Skotlandia,
mewarisi mahkota Kerajaan Inggris dan Irlandia. James kemudian memindahkan
istananya dari Edinburgh ke London. Meskipun demikian, setiap negara tetap
menjadi entitas politik yang terpisah dan mempertahankan lembaga politik yang
juga terpisah. Pada pertengahan abad ke-17, ketiga kerajaan terlibat dalam
serangkaian perang berkelanjutan (termasuk Perang Saudara Inggris) yang
menyebabkan tergulingnya monarki dan terbentuknya negara republik kesatuan
berumur pendek bernama Persemakmuran Inggris, Skotlandia dan Irlandia. Meskipun
monarki berhasil dipulihkan kembali, hal ini menandai (dengan meletusnya
Revolusi Agung pada tahun 1688) bahwa sama seperti monarki-monarki Eropa lainnya,
monarki mutlak tidak akan menang. Konstitusi Britania kemudian dikembangkan
berdasarkan monarki konstitusional dan sistem parlementer. Selama periode ini,
terutama di Inggris, berkembangnya kekuatan angkatan laut mendorong
dilakukannya penjelajahan seberang lautan untuk menjajah dan mendirikan koloni,
terutama di Amerika Utara (lihat Imperium Britania).
Pada
tanggal 1 Mei 1707, Kerajaan Bersatu Britania Raya terbentuk sebagai hasil
penyatuan politik Kerajaan Inggris dan Skotlandia berdasarkan Perjanjian
Kesatuan yang disetujui pada tanggal 22 Juli 1706. Perjanjian ini kemudian
disahkan oleh Parlemen Inggris dan Skotlandia dalam Undang-Undang Kesatuan 1707.
Pada abad ke-18, Britania Raya memainkan peran penting dalam mengembangkan
ide-ide Barat, terutama yang berkaitan dengan sistem parlementer dan
menghasilkan kontribusi yang signifikan dalam bidang sastra, seni, dan ilmu
pengetahuan. Britania (terutama Inggris) memelopori Revolusi Industri yang
mengubah perekonomian negara serta memicu berkembangnya Imperium Britania.
Selama periode ini, Britania Raya, seperti negara-negara besar lainnya,
terlibat dalam eksploitasi kolonial, termasuk perdagangan budak Atlantik,
meskipun dengan disahkannya Undang-Undang Perdagangan Budak pada tahun 1807
Britania juga berperan penting dalam memerangi perdagangan budak. Koloni di
Amerika Utara telah menjadi fokus utama kegiatan kolonial Britania. Dengan
kekalahan mereka dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat, ambisi kolonial
Britania berpaling ke wilayah lain, terutama ke India. Pada tahun 1800, saat perang masih berkecamuk
dengan Perancis, Parlemen Britania Raya dan Irlandia mengesahkan Undang-Undang
Kesatuan yang menyatukan dua kerajaan tersebut dan menciptakan Kerajaan Bersatu
Britania Raya dan Irlandia pada tanggal 1 Januari 1801.
Setelah
kekalahan Perancis dalam Perang Revolusi dan Perang Napoleon (1792-1815),
Britania Raya mulai muncul sebagai kekuatan angkatan laut dan ekonomi utama
yang tak tertandingi di dunia pada abad ke-19 (dengan London yang menjadi kota
terbesar di dunia sejak tahun 1830). Menjadi yang tak tertandingi di lautan,
Inggris selanjutnya mengadopsi peran sebagai polisi global, yang kemudian
dikenal dengan Pax Britannica. Periode ini juga menjadi momen pertumbuhan
ekonomi, kolonial dan industri yang pesat bagi Britania Raya. Britania Raya
(dengan Inggris sebagai kekuatan utama) digambarkan sebagai "bengkel
dunia", dan Imperium Britania tumbuh sebagai imperium terbesar yang
mencakup India, sebagian besar Afrika, dan wilayah lainnya. Bersamaan dengan
kontrol tidak resmi yang dimilikinya, posisi dominan Britania Raya dalam
perdagangan dunia ini berarti bahwa secara efektif Britania Raya bisa
mengendalikan perekonomian banyak negara, seperti Cina, Argentina dan Thailand.
Sementara itu, di dalam negeri terjadi pergeseran ke kebijakan perdagangan
bebas dan laissez-faire. Negara ini mengalami peningkatan populasi yang besar
selama abad tersebut, yang disertai dengan terjadinya gelombang urbanisasi
besar-besaran, terutama ke London dan Manchester. Hal ini pada akhirnya
menyebabkan munculnya tekanan sosial dan ekonomi yang signifikan. Pada akhir
abad ke-20, negara-negara lain seperti Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Soviet
mulai menyalib dominasi industri Britania Raya di kancah internasional.
Britania
Raya, bersama dengan Rusia, Perancis dan (setelah tahun 1917) Amerika Serikat
adalah beberapa negara-negara besar yang menentang Imperium Jerman dan
sekutunya dalam Perang Dunia I (1914-1918). Angkatan Bersenjata Britania Raya
berkembang pesat hingga memiliki lebih dari lima juta tentara, dan melibatkan
banyak negara-negara imperiumnya beserta beberapa daerah di Eropa. Hal ini
menjadikannya sebagai Negara Barat Terdepan dalam Perang Dunia I. Britania Raya
mengakhiri Perang Dunia I dengan kehilangan sekitar dua setengah juta jiwa dan
utang nasional yang besar. Setelah perang, Britania Raya menerima mandat Liga
Bangsa-Bangsa atas bekas jajahan Jerman dan Utsmaniyah. Hal ini membuat
Imperium Britania semakin luas, mencakup seperlima dari luas total bumi dan
seperempat dari total populasi dunia pada saat itu. Munculnya Nasionalisme
Irlandia dan konflik yang terjadi selama tahun 1920-an mengakibatkan terpecahnya
Irlandia pada tahun 1921.Sebagai hasilnya, Negara Bebas Irlandia yang merdeka
dengan status domini terbentuk pada tahun 1922, sedangkan Irlandia Utara tetap
memilih untuk menjadi bagian Britania Raya. Era Depresi Besar (1929-1932)
terjadi ketika Britania Raya belum pulih sepenuhnya dari dampak peperangan dan
menyebabkan munculnya kesusahan serta kerusuhan politik dan sosial di berbagai
kota di Britania.
Britania
Raya adalah salah satu negara Sekutu dalam Perang Dunia II dan ikut serta dalam
deklarasi pembentukan PBB. Setelah kekalahan sekutu Eropanya dalam tahun
pertama perang, Britania Raya melanjutkan laga melawan Jerman, terutama dalam
Pertempuran Britania dan Pertempuran Atlantik. Setelah kemenangannya, Britania
Raya menjadi salah satu dari Tiga Kekuatan Besar yang bertemu untuk perencanaan
dunia pasca-perang dunia. Perang ini meninggalkan Britania Raya dalam
keterpurukan. Keuangan negara runtuh. Bantuan Marshall dan pinjaman dari
Amerika Serikat dan Kanada-lah yang membantu Britania Raya dalam proses menuju
pemulihan setelah Perang Dunia II.
2.1.2 Perang
Spanyol-Amerika serikat
Perang
Spanyol-Amerika ialah konflik yang terjadi antara Spanyol dan Amerika Serikat
antara 25 April sampai 12 Agustus 1898. Perang ini terjadi karena Amerika
Serikat melakukan campur tangan atas isu politik luar negeri di Koloni Spanyol.
Isu politik di Kuba berkembang menjadi konflik global setelah armada Amerika
berusaha mengusir Spanyol dari koloninya di Karibia dan Pasifik Selatan.
Amerika Serikat mendirikan pemerintahan sementara di Kuba dan mengambil kendali
atas koloni Spanyol di Puerto Riko, Guam dan Filipina melalui Traktat Paris 10
Desember 1898. Bagi Spanyol, konflik ini disebut sebagai "Bencana"
yang melemahkan Pemerintahan Restorasi. Amerika Serikat sendiri yang
memenangkan perang ini berhasil memperoleh jajahan baru.
Setelah
4 tahun kolonisasi daerah Barat, pada akhir abad ke 19, Spanyol hanya memiliki
sedikit daerah jajahan di wilayah samudera Pasifik, Afrika dan India Barat.
Kebanyakan daerah jajahan Spanyol sudah merdeka dan daerah yang masih dijajah
spanyol berusaha melakukan hal yang sama. Pasukan gerilyawan beraksi di
Filipina, dan juga di Kuba tahun 1868-1878 dalam perang yang disebut perang 10
Tahun. Pemerintah Spanyol tidak mempunyai dana yang cukup untuk mengalahkan
pemberontak, tetapi mereka menggunakan taktik untuk mengosongkan daerah
pedalaman dan mengkonsentrasikannya di kota untuk memecah pemberontak dari
benteng mereka. Seratus sampai seribu orang Kuba meninggal karena kelaparan dan
penyakit. 200.000 orang lebih damai di Kuba barat. Orang Spanyol juga
mengeksekusi orang yang dianggap pemberontak dan simpatisannya. Perang Kuba
menuju kemerdekaan dilihat baikpun orang Kuba maupun tentara Spanyol membakar
dan menghancurkan infrastruktur, peralatan, dan lain lain yang dapat membantu
musuh. Pada tahun 1897, para pemberontak hampir mengalahkan tentara Spanyol.
Mereka merebut Kuba di bagian timur. Opini publik di Kuba dikeluarkan di
Amerika Serikat, dan ditambah dengan laporan pelanggaran hak asasi manusia oleh
Spanyol di Kuba. Tenggelamnya USS Maine, 1898.
Pada
tanggal 15 Februari 1898, sebuah ledakan menenggelamkan kapal perang Amerika
USS Maine di pelabuhan Havana dengan kematian 268 orang. Mungkin disebabkan
karena kecelakaan, atau ranjau Spanyol atau ranjau Kuba. Pemilik koran Amerika
Serikat, William R. Hearst mempublikasi tentang konspirasi pemerintah Spanyol
di Kuba yang seharusnya disalahkan dalam peristiwa itu
2.1.3 Perang
Dingin
Perang
dingin merupakan perang yang terjadi tanpa adanya bentrokan fisik, maksudnya
pihak yang berperang saling menggertak satu sama lain dengan memperlihatkan
kebolehannya dan kelebihannya tanpa menyerang satu sama lain. Istilah “Perang
Dingin” ini sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan
Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi
di antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Setelah
perang dunia ke-2 berakhir, Amerika Serikat dan Unisoviet muncul sebagai negara
adikuasa. Amerika serikat muncul dengan ideologi demokratis kapitalis, dan
Unisoviet muncul dengan ideologi komunis. Kedua negara tersebut berusaha
mencari pengaruh dan dukungan dari negara-negara yang baru memerdekakan diri.
Mereka bersaing dalam melakukan ekspansi ideologi. Hal ini memicu terjadinya
perang dingin dan berpengaruh kepada negara-negara di luar Eropa. Sebelum lebih
jauh membahas tentang perang dingin sebelumnya perlu diketahui bahwa Amerika
dan Unisoviet juga terlibat di dalam Perang Dunia I dan II. Pada perang Dunia
pertama Jerman, Austria, dan Turki membuat negara aliansi dan bekerja sama.
Awalnya Amerika sekrikat merupakan negara netral dan tidak memihak siapapun
akan tetapi ketika perang kapal selam tak terbatas, secara tidak sengaja Jerman
mengenai kapal Amerika sehingga Amerika yang awalnya netral akhirnya memihak
Inggris, Unisoviet dan Pranciss yang merupakan lawan dari aliansi Jerman.
Dengan turun tangannya Amerika maka akan mempermudah kekalahan Jerman.
Setelah
Jerman kalah pihaknya dipaksa menandatangani perjanjian Fersailes yang isinya
membuat pihak Jerman harus membayar kerugian yang dikeluarkan pihak musuh
selama perang. Jerman telah kalah, ditambah lagi harus membayar kerugian musuh.
Hal ini menyebabkan Jerman harus pontang-panting memperbaiki kondisi ekonominya
tetapi ketika Adolf Hilter meminpin Jerman, ia melancarkan politik balas
dendam. Inilah cikal bakal penyebab Perang Dunia ke-2. Pada tanggal 1 September
1939 Jerman menyerang negara Polandia yang merupakan negara yang dilindungi
oleh pihak sekutu yang terdiri dari Inggris, Pranciss dan Unisoviet. Pada
perang dunia ke Dunia yang bertindak sebagai negara sentral adalah Jerman,
Itali, dan Jepang. Jepang memiliki pemikiran tersendiri, Jepang ingin menguasai
dunia. Sebelum menguasai dunia hal yang pertama harus dilakukan adalah
menguasai Cina, lalu Asia dan Seluruh dunia. Sehingga Jepang pada waktu itu
sangat gencar memperluas wilayahnya dan menyerang wilayah lain. Jepang juga
ingin menundukkan Amerika dan berpikiran bahwa jika mereka berhasil menyerang
pelabuhan Pearl maka mereka akan dengan mudah mengalahkan Amerika. Akan tetapi,
rencananya tidak berhasil, Jepang hanya membangunkan macan yang lagi tidur.
Amerika yang semula netral di Perang Dunia ke-2 akhirnya turun tangan dan
mempercepat kekalahan Jepang dengan mengebom atom Nagasaki dan Hirosima.
Selama
berlangsungnya perang dunia ke -2, Amerika Serikat merupakan salah satu negara
Sekutu yang memiliki kekuatan militer cukup besar. Dalam pertempuran melawan
Jerman dan Italia, Amrika serikat berhasil memukul mundur dan bahkan memaksa
kedua negara tersebut untuk menyerah kepada sekutu. Selain itu, Jepang juga
menyerah dan tunduk di bawah kekuatan sekutu setelah kota Hirosima dan Nagasaki
dijatuhi bom atom pada 9 Agustus 1945. Sementara itu, Unisoviet juga memiliki
peran yang sangat besar dalam kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II. Berkat
Unisoviet, negara-negara Eropa Timur berhasil direbut oleh pihak sekutu dari
tangan Jerman.
Penguasaan kawasan yang dilakukan oleh Amerika
Serikat dan Unisoviet memunculkan perimbangan kekuatan dalam hal ekonomi,
politik dan ideologi. Kedua negara adikuasa itupun melakukan ekspansi ideologi
ke negara-negara lain. Berbagai metode pun digunakan, baik dalam bentuk
pemberian bantuan ekonomi, maupun kerja sama militer dan persenjataan. Hal
itulah yang dimaksud perang dingin. Dalam usaha untuk melancarkan ekspansi
politis dan ideologis, pada tahun 1947, Amerika serikat mengeluarkan Marshall
Plan yaitu sebuah traktat tentang bantuan ekonomi dalam rangka pemulihan
perekonomian Eropa yang hancur akibat perang Dunia II. Selain Marshall Plan
posisi luar negeri Amerika tercermin dalam Truman Doctrine yang merupakan
sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Hary Truman pada tahun 1947
yang menyatakan kesediaan Amerika Serikat untuk memberikan bantuan bagi
kekuatan anti komunis di Turki dan Yunani dalam menghadapi kekuatan komunisme
Unisoviet.
Pada
4 April 1949 North Atlantic Treaty Organization dibentuk dengan tujuan
mendukung stabilitas politik dan keamanan di daerah Atlantik Utara. Pembentukan
NATO memancing blok Timur untuk mendirikan Warsawaw Pact atau Pakta Warsawa.
Pakta tersebut dibentuk tanggal 14 Mei 1955 di kota Warsawa, Polandia. Di bawah
kepemimpinan Unisoviet.
Adapun
dampak-dampak baik positif dan negatif yang ditimbulkan dalam perang dingin
antara Amerika dengan Uni Soviet;
Ø Dampak Positif
Selama Perang Dingin
berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak
melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah
eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di
mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta
sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur)
yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai
bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer,
industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan
persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan
perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin"
sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman
dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua
negara adikuasa tersebut.
·
Dampak positif
di tiap bidang :
1.
Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi
ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian dunia.
Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya
negara super power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia
banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal
mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah.
Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka
bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka
usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh
pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara
pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara
tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal
besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas
keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di
masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan
seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah
negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.
2.
Bidang Militer
Karena adanya rasa iri
di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai
meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan
negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang
pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan
negaranya masing-masing.
3.
Bidang Sosial
Budaya.
Menyebarnya isu-isu HAM
mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-undang
tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu
sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak
ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
4.
Luar angkasa
Perang dingin ini juga
membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki.
Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk
tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling
berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik
dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki. Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka
maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa.
Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya
apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali
mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak
langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan
kita.
5.
Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan
teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari
pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan
iptek di negara mereka. Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang
mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di
era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi
modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun
ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang
ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang
besar.
Ø Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga
membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung masyarakat
mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia
kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman
Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
·
Dampak negatif
di tiap bidang :
1.
Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang
dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami
ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya
oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar rumor
bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke
Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam.
Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi
pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah
satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah
mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal
nuklirnya dari Kuba.
2.
Bidang Politik
Dampak dalam bidang
politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas
antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini
memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan
Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena
adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut
jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timur.
Dalam perjalanan
pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat
daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang
memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang
dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya
orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan
mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang
menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga
menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk
menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang
dingin.
2.1.4
Perang Nuklir
Pemerintah
Amerika Serikat baru-baru ini mengungkapkan bahwa sekitar setengah dari bahan
bakar nuklir yang digunakan untuk reaktor nuklir Amerika merupakan daur ulang
dari hulu ledak nuklir Rusia. Sejak akhir 1990-an, sekitar 10 persen listrik
yang dihasilkan di Amerika berasal dari pembangkit listrik yang menggunakan
sumber bahan bakar nuklir Rusia. Ini merupakan hasil dari suksesnya upaya
perlucutan senjata nuklir sejak Perang Dingin berakhir. Merupakan upaya bersama
Amerika Serikat, Rusia, dan negera-negara penerus Uni Soviet guna mengumpulkan
kembali, mengamankan atau menghancurkan ribuan senjata nuklir yang pernah
dimiliki Uni Soviet dan Amerika sebagai senjata pemusnah massal. Secara khusus,
senjata nuklir kecil (artileri) dari kedua negara tidak pernah jatuh ke tangan
pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pada akhir
1990-an, Rusia melaporkan bahwa mereka telah membongkar semua hulu ledak nuklir
pada roket dan amunisi artileri. Sekitar 20.000 hulu ledak nuklir Soviet telah
dibongkar di bawah perjanjian ini. AS kemudian membeli sebagain besar hulu
ledak nuklir tersebut untuk kemudian diproses kembali (diluted) ke pembangkit
listrik. Terakhir Rusia mengirimkan 500 ton bahan nuklir ini ke Amerika
Serikat.
Semua ini
dilakukan atas perjanjian tahun 1990 antara Amerika Serikat dan Rusia untuk
membeberkan semua senjata nuklir Soviet dan membongkar sebagian besar dari senjata-senjata
nuklir tersebut. AS menyediakan dana dan bantuan teknis, namun pekerjaan tetap
dilakukan para ahli dan diplomat Rusia. Belarus, Kazakhstan, dan Ukraina
(ketiganya pecahan Uni Soviet) mewarisi senjata nuklir ketika Uni Soviet bubar
pada tahun 1991. Kepemilikan ini berdasarkan perjanjian "bubar" yang
menyebutkan bahwa apapun aset milik Uni Soviet yang berada di 14 negara baru
adalah milik negara baru tersebut. Dengan dibantu secara keuangan dan
diplomatik dari negara-negara Barat, Rusia kemudian membeli nuklir dari 3
negara itu untuk dibongkar.
Rusia bergerak
cepat dalam menyingkirkan hulu ledak nuklir kecil mereka karena khawatir jatuh
ke tangan yang tidak bertanggung jawab yang notabene ini merupakan
senjata-senjata ideal untuk kelompok-kelompok tempur kecil. AS sendiri butuh
waktu 3 tahun untuk menyingkirkan nuklir-nuklir kecilnya, karena jumlahnya
memang lebih banyak dari Soviet. Sejak awal 1970-an, Amerika Serikat memiliki
lebih dari 7.000 hulu ledak nuklir yang disimpan di Eropa, sebagian besar
merupakan hulu ledak dari amunisi artileri kaliber 155 mm. Tugas ini terakhir diselesaikan
AS pada tahun 2003. Pada 1990, para pejabat Rusia mengakui bahwa uranium
seberat 3-5 kilogram yang sudah diperkaya dan sekitar 100 gram senjata kelas
plutonium telah dicuri dari fasilitas nuklir mereka.
Sementara itu,
Rusia masih banyak memiliki yang lain, problem unik Rusia. Mereka memiliki
banyak (ton) bahan radiokatif lainnya yang beredar, sebagian besar dalam
digunakan untuk listrik dan sebagian besar lainnya digunakan untuk keperluan
medis dan industri. Yang paling mengkhawatirkan adalah ratusan Radiothermal
Generators (RTGs) yang dibangun di pelosok-pelosok negeri selama era Uni
Soviet. RTGs juga ditemukan pada beberapa satelit ruang angkasa, menggunakan
bahan radioaktif untuk menghasilkan panas dan listrik, untuk rambu radio dan
repeater sinyal di daerah terpencil. Pada awal 1990-an, Rusia bahkan tidak
meyakini lokasi penempatan beberapa RTGs mereka, yang akhirnya kemudian
beberapa ditemukan oleh sipil. Akhirnya semua RTGs ditemukan dan dibongkar.Ada
satu masalah lagi.
Pada 1990, para
pejabat Rusia mengakui bahwa uranium seberat 3-5 kilogram yang sudah diperkaya
dan sekitar 100 gram senjata kelas plutonium telah dicuri dari fasilitas nuklir
mereka. Beberapa kemudian ditemukan, dalam jumlah sedikit, di Eropa Barat,
Turki, dan di Rusia yang sebagai pencurinya sendiri untuk dijual kembali. Rusia
mengatakan bahwa jumlah kehilangan tersebut belum cukup untuk membuat bom. Dalam
dua dekade terakhir, material radioaktif yang diselundupkan keluar dari Rusia
berada dalam jumlah kecil dan biasanya merupakan bahan baku tingkat rendah yang
tidak cocok untuk dibuat bom. Kebanyakan nuklir Rusia telah dibongkar dan
material nuklir mereka diubah menjadi bahan bakar pembangkit listrik.
Senjata-senjata nuklir yang tersisa saat ini berada di bawah keamanan yang
sangat ketat dan ilmuwan-ilmuwan nuklir Rusia diberikan karir dan insentif
keuangan untuk agar tidak melakukan hal yang tidak diinginkan.
2.2 Peran
Amerika Sebagai Negara Adidaya
2.3 Dampak yang
Timbul Setelah Amerika menjadi Negara Adidaya
Amerika Serikat merupakan negara super
power atau dapat disebut sebagai negara adidaya hingga saat ini.Negara dengan
sistem pemerintahan republik federal ini telah menjadi negara yang memiliki
kekuatan militer, ekonomi, dan memiliki kekuatan politik serta teknologi yang
tinggi. Pasca-Perang Dunia II dan Perang Dingin, negara yang sering disebut
Negeri Paman Sam ini terus maju menjadi negara yang menguasai perindustrian,
bahkan pengaruh negara ini semakin luas hingga menjadi pusat teknologi dunia
setelah pecahnya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Dan setelah
Uni Soviet sebagai Blok Timur mengalami keruntuhan, Amerika Serikat sebagai
Blok Barat secara otomatis atau saat itu juga menduduki posisi tertinggi yaitu
sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia. Dalam sepak terjangnya
pasca-Perang Dingin tersebut, Amerika Serikat terus berinovasi pada bidang
teknologi, seperti komputer, internet, senjata nuklir, kapal terbang, dan perjalanan
luar angkasa serta banyak lagi keberhasilan–keberhasilan Amerika Serikat yang
dapat disaksikan saat itu. Selain itu, sepak terjang Amerika.
2.3.1 Bidang Ekonomi
Pasca-Perang Dunia II, tidak dapat
dipungkiri bahwa Amerika Serikat berdiri sebagai pemimpin dunia yang hampir tak
dapat tersaingi. Kondisi itu didukung oleh posisi Eropa yang sedang berada
dalam lingkungan pascaperang, kemudian Jepang yang sedang mengalami kehancuran,
dan Inggris yang dapat dikatakan sedang mengalami kelelahan pascaperang. Sehingga
secara otomatis dapat dikatakan bahwa tidak ada kekuatan lain yang dapat
menjalankan peran global pada saat itu. Dan secara otomatis Amerika Serikat
sebagai negara pemenang perang harus mengambil peran, dalam artian bertanggung
jawab dalam menciptakan kondisi prekonomian dunia yang stabil.
Dalam kondisi tersebut Amerika Serikat
kemudian diuntungkan, dan dapat dengan mudah mengambil pimpinan dalam
menentukan institusi dan peraturan –peraturan baru yang mendasari perekonomian
dunia. Dan sistem yang kemudian ditelurkan Amerika Serikat pada saat itu biasa
kita kenal dengan sebutan “Bretton Woods System” yang diambil berdasarkan nama
kota kecil di Amerika Serikat yang merupakan tempat persetujuan Bratton Woods
itu dibuat. Dan pada tahun 1947 Bratton Woods menjadi titik awal sejarah
kejayaan Amerika Serikat dengan membentuk lembaga–lembaga perekonomian dunia
pascaperang. Diantaranya yaitu: IMF, Bank Dunia, GATT (yang sekarang diganti
WTO), dan OECD. Yang kemudian dalam kiprahnya, sistem tersebut berhasil membawa
Amerika Serikat pada puncak kejayaannya, karena pada dasarnya lembaga–lembaga
baru tersebut dapat dikendalikan oleh Amerika Serikat berdasarkan
kepentingannya.
Walaupun
beberapa kali sempat mengalami krisis, Amerika Serikat mampu bangkit dan kembali
memimpin prekonomian dunia yang tentunya dengan nilai–nilai liberal (sesuai
dengan konsep idiologi bangsanya), yang terserap dalam setiap kebijakan–kebijakan
perekonomian yang dikeluarkannya lewat institusi–institusi internasional
khususnya lembaga–lembaga perekonomian dunia seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO
(sebagai pionir dalam mempertahankan eksistensinya sebagai bangsa adidaya yang
kuat dan tidak tertandingi). Selain itu, Amerika Serikat juga merupakan kreditor
terbesar dunia yang memberikan pinjaman atau bantuan kepada negara– negara yang
sedang berkembang atau miskin berupa Marshall Pllan, dan Amerika Serikat juga
memberikan bantuan “Grants in Aid” yaitu bantuan ekonomi dengan memberikan
kewajiban kepada negara yang diberikan bantuan untuk mengembalikan bantuan
ekonomi tersebut berupa dolar atau dengan membeli barang–barang produk Amerika
Serikat. Inilah yang menjadi benteng kekuatan ekonomi Amerika Serikat hingga
saat ini.
2.3.2 Bidang Militer
Pasca perang dingin dan setelah
runtuhnya Uni Soviet sebagai rival terberat Amerika Serikat, Amerika Serikat
hingga saat ini masih memegang posisi sebagai negara dengan kekuatan militer
terbesar di dunia. Hal ini dapat kita buktikan dengan posisi Amerika Serikat
yang tetap menjadi pembelanja militer terbesar, dengan anggaran pertahanan
sebesar US$ 711 miliar (suarapembaruan.com2012). Selain itu, dominasi kekuatan
Amerika Serikat dan sekutunya dalam tatanan uni polar dapat dilihat dari
besaran anggaran militernya dalam beberapa tahun terakhir tadi, dan besaran
tersebut berada dikisaran 48 persen dari total anggaran militer dunia, kalau
ditambah aliansi utamanya yaitu Inggris dan Perancis saja, maka angka tersebut
akan menjadi 67 persen dari total anggaran belanja militer dunia.
Lawrence Korb, seorang menteri pertahanan
mantan asisten yang sekarang menjadi rekan senior di Center for American
Progress, Washington berbasis think tank, mengatakan Amerika Serikat akan
memotong jumlah pasukan darat karena perang di Irak dan Afghanistan
berakhir.Amerika Serikat akan terus menjaga 11 kapal induk, armada pembom saat
ini, armada amfibi, serta pendanaan untuk teknologi pembom generasi baru dan
untuk meningkatkan kapasitas pelayaran di masa depan, yaitu rudal kapal selam
kelas Virginia dan mendesain sebuah prompt-konvensional menyerang pilihan dari
kapal selam, bahkan semua kapal tempur dan induk akan dipersenjatai oleh
kekuatan nuklir yang ampuh (indonesianvoices.blogspot.com 2012).
Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan
Laksamana James A. Winnefeld Jr menekankan kemampuan, fleksibilitas, kemampuan
independen merupakan hal mendasar, penerapan kapal yang di lingkungan anti
akses akan sangat berguna di Timur Tengah dan Pasifik, yang mana kami telah
menekankan sebagian besar fokus strategis regional. Senjata-senjata ini juga
penting bagi kehadiran Amerika Serikat di Asia Pasifik dan Timur Tengah, dimana
Amerika Serikat menempatkan penekanan pada bimbingan strategis baru. Walaupun
akhir–akhir ini kondisi ekonomi sedang bermasalah tetapi penempatan pangkalan
militer di Timur Tengah maupun Asia Pasifik dianggap tetap penting sebagai
bagian penting bagi keamanan Amerika Serikat di masa depan.
2.3.3 Bidang Politik
Pasca berakhirnya perang dingin yang
ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet, Amerika Serikat menjadi satu–satunya
negara superpower dunia yang tersisa.Hal ini tentu membuat Amerika Serikat
mempunyai peran dominan dalam percaturan politik Internasional. Berbicara soal
politik, Amerika Serikat sejak tahun 1940-an hingga kini dibentuk oleh dua
tradisi politik yaitu realisme politik dan idealisme politik. Tradisi politik
realisme yang berkembang di era perang dingin masih menjadi karakter politik Amerika
Serikat.Tujuan utama politik ini dimaksudkan untuk melakukan politik pembendungan
terhadap eksistensi Uni Soviet yang dinilai membahayakan supremasi kekuasaan
Amerika Serikat di dunia.
Sementara itu, tradisi idealisme politik
yang tujuan utamanya, yaitu diarahkan untuk melakukan ekspansi kebebasan atau demokrasi
keseluruh penjuru dunia, dimulai atau berkembang diera pasca perang dingin (asrudiancenter.wordpress.com
2012). Dan hingga saat ini penulis menilai bahwa kedua karakteristik politik
ini masih menjadi karakter Amerika Serikat.Intinya adalah, perpolitikan luar
negeri Amerika Serikat berhasil mendominasi dan mewakili perpolitikan
internasional.Hal itu dapat kita lihat dalam kasus politik luar negeri Amerika
Serikat yang selalu menjadi prioritas agenda pembicaraan dalam konstelasi politik internasional.Selain itu,
dominasi Amerika Serikat di lembagalembaga dunia telah membuat kekuatan politik
luar negeri Amerika Serikat menguat.World Bank, International Monetary Fund,
dan World Trade Organization, lembaga–lembaga ini merupakan wadah dan alat bagi
Amerika Serikat dalam pencapaian kepentingan nasionalnya dengan muda diamini
oleh banyak negara di dunia yang notabene telah menjadi antek–antek atau boneka
Amerika Serikat dalam kiprahnya sebagai negara adikuasa/adidaya.
2.3.4 SDM dan SDA
Setelah beberapa aspek di atas yang
dapat dijadikan indikator untuk menggambarkan kekuatan Amerika Serikat, aspek
terakhir yang menurut penulis tidak dapat dilupakan untuk dijadikan indikator
penilaian dalam menggambarkan kekuatan Amerika Serikat yaitu sumber daya alam
dan sumber daya manusianya. Hingga saat ini penulis menilai bahwa tidak ada
alasan untuk mengatakan bahwa Amerika Serikat mengalami kekurangan dalam hal
sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya. Dengan kata lain Amerika Serikat memiliki aspek terakhir ini.
Dimana Amerika memliki sumber daya alam
yang melimpah, seperti emas, batu bara, minyak, tanah yang luas dan subur, kemudian
pertanian yang sangat luas serta didukung oleh sumber daya manusia yang besar
dan berkualitas, sehingga mereka mampu mengolah kekayaan alamnya sendiri dan
yang terpenting adalah Amerika Serikat mampu memainkan peran dalam segala hal
dikancah konstelasi internasional, walaupun dalam banyak hal langkah–langkah yang
diambil banyak menuai kritikan dari berbagai kalangan. Namun tidak dapat dipungkiri
bahwa semua hal yang menjadi aspek pendukung Amerika Serikat sebagai negara
adidaya/adikuasa merupakan cerminan atau representatif dari kualitas sumber daya
manusianya.
BAB. 3 PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika
Serikat merupakan negara super power atau dapat disebut sebagai negara adidaya
hingga saat ini.Negara dengan sistem pemerintahan republik federal ini telah
menjadi negara yang memiliki kekuatan militer, ekonomi, dan memiliki kekuatan
politik serta teknologi yang tinggi. Pasca-Perang Dunia II dan Perang Dingin,
negara yang sering disebut Negeri Paman Sam ini terus maju menjadi negara yang
menguasai perindustrian, bahkan pengaruh negara ini semakin luas hingga menjadi
pusat teknologi dunia setelah pecahnya perang dingin antara Blok Barat dan Blok
Timur. Dan setelah Uni Soviet sebagai Blok Timur mengalami keruntuhan, Amerika
Serikat sebagai Blok Barat secara otomatis atau saat itu juga menduduki posisi
tertinggi yaitu sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia. Dalam sepak
terjangnya pasca-Perang Dingin tersebut, Amerika Serikat terus berinovasi pada
bidang teknologi, seperti komputer, internet, senjata nuklir, kapal terbang,
dan perjalanan luar angkasa serta banyak lagi keberhasilan–keberhasilan Amerika
Serikat yang dapat disaksikan saat itu.
Selain itu, sepak terjang Amerika. Serikat
tidak sampai di situ.Di bidang militer, Amerika Serikat pun mengalami banyak kemajuan.Bahkan,
sejak tahun 1990-an, Amerika Serikat menjadi polisi dunia. Hal ini dibuktikan
dengan selalu ikutnya atau terlibatnya Amerika Serikat dalam berbagai konflik
di negara–negara lain, misalnya Kosovo, Haiti, Somalia, Liberia, dan Perang Teluk
Pertama. Dan dalam perkembangannya, Amerika Serikat juga berhasil menjatuhkan
Taliban di Afganistan. Untuk mengukur kekuatan Amerika Serikat dewasa ini,
penulis mencoba menggambarkan beberapa aspek yang memengaruhi kekuatan Amerika
Serikat diantaranya yaitu: (1) Aspek Ekonomi, (2) Aspek Militer, (3) Aspek
Politik, (4) Aspek Sumber Daya Alam dan Manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Efran Syah. 2013.Nuklir
Rusia Telah Menerangi Amerika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar