Minggu, 01 Juni 2014

AMERIKA SEBAGAI NEGARA ADIDAYA




SEJARAH AMERIKA
Amerika Sebagai Negara Adidaya
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Amerika
Dosen Pengampu Dr. Suranto, M.Pd.

Tugas Individu

Oleh:
MAGDALENA YULI P.
120210302096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
 2014

Kata Pengantar


Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Allah YME sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Sejarah Amerika “Amerika Sebagai Negara Adidaya” yang merupakan salah satu dari komponen nilai tugas individu mata kuliah Sejarah Amerika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas jember.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.  Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.      Dr. Suranto M.Pd., selaku Dosen pengampu mata kuliah Sejarah Amerika yang telah membimbing;
2.      Teman-teman yang telah memberi dorongan dan semangat;
3.      Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.  Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat.


Jember, Mei 2014



Penulis




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................  4
1.1     Latar Belakang ................................................................................. 4
1.2     Rumusan Masalah ........................................................................... 5
1.3     Tujuan dan Manfaat ....................................................................... 5
BAB 2. PEMBAHASAN ...................................................................................... 6
2.1     Perbudakan di Amerika ................................................................. 6
2.2   Faktor Penyebab Perbudakan di Amerika .................................... 8
2.2.1    Kapas Menimbulkan Perbudkan .............................................  8
2.2.2    Tebu dan Tembakau menimbulkan Perbudakan ........................ 8
2.3  Praktik Perbudakan di Amerika ................................................. 8
2.3.1 Organisasi Perbudakan di Amerika .......................................... 9
2.3.2 Perbudakan Sebagai Lembaga Sosial ....................................... 10
2.4   Perbudakan Pada Kulit Hitam di Amerika................................ 11
2.5   Usaha Penghapusan Perbudakan .............................................. 12
BAB  3. PENUTUP
3.1     Simpul ............................................................................................... 15
3.2     Saran ................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 16






BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sejarah amerika serikat penuh lika-liku. Semua ini tidak terlepas dari keterlibatan amerika serikat dalam berbagai peristiwa dunia. Sebut saja yg paling konvensional perang dunia I dan II. Semula amerika serikat memilih netral, namun karena sebab akhirnya amerika serikat terjerumus dalam kontes peperangan tersebut. Tidak hanya menyinggung positifnya saja, namun artikel ini menyinggung negatif dan kronologi secara ringkas perjalanan amerika serikat menjadi negara adidaya. Entah tahun-tahun berikutnya Hegemoni Tiongkok akan menyalip kekuatan ekonomi amerika serikat bahkan aspek-aspek lainnya.
Amerika Serikat merupakan negara super power atau dapat disebut sebagai negara adidaya hingga saat ini.Negara dengan sistem pemerintahan republik federal ini telah menjadi negara yang memiliki kekuatan militer, ekonomi, dan memiliki kekuatan politik serta teknologi yang tinggi. Pasca-Perang Dunia II dan Perang Dingin, negara yang sering disebut Negeri Paman Sam ini terus maju menjadi negara yang menguasai perindustrian, bahkan pengaruh negara ini semakin luas hingga menjadi pusat teknologi dunia setelah pecahnya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Dan setelah Uni Soviet sebagai Blok Timur mengalami keruntuhan, Amerika Serikat sebagai Blok Barat secara otomatis atau saat itu juga menduduki posisi tertinggi yaitu sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia. Dalam sepak terjangnya pasca-Perang Dingin tersebut, Amerika Serikat terus berinovasi pada bidang teknologi, seperti komputer, internet, senjata nuklir, kapal terbang, dan perjalanan luar angkasa serta banyak lagi keberhasilan–keberhasilan Amerika Serikat yang dapat disaksikan saat itu. Selain itu, sepak terjang Amerika.
Dengan demikian sebagai negara adikuasa Amerika memiliki Perjalan tersendiri sebagai Proses menjadi negara adidaya yang sangat besar.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Proses jalanya Amerika sebagai negara Adidaya?
2.      Bagaimana Peran Amerika sebagai negara adidaya?
3.      Apa saja dampak yang timbul setelah Amerika menjadi negara Adidaya?

1.3  Tujuan dan Manfaat
1.      Untuk mengetahui proses jalanya amerika sebagai negara adidaya
2.      Untuk mengetahui peran amerika sebagai negara adidaya
3.      Untuk mengetahui dampak yang timbul setelah amerika menjadi negara adidaya





















BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Proses Jalanya Amerika Sebagai Negara Adidaya
Merdeka pada 4 juli 1776 dari 13 bekas koloni Britania Raya. dimana britania raya merupakan adidaya terlama di dunia ini. Berbagai rintangan seperti Perang Britania Raya-Amerika Serikat, Perang Saudara, perang Meksiko-Amerika serikat. Namun tidak membuat amerika serikat tidak goyah. Disisi lain terjadinya peperangan sebagai bukti Amerika sebagai Negara Adikuasa yang memberikan anggapan bahwa Amerika merupakan negara yang kuat.
2.1.1 Perang Britania Raya-Amerika Serikat
Persatuan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara (bahasa Inggris: United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland atau United Kingdom, UK),atau secara umum dikenal sebagai Britania Raya, atau Inggris Raya, adalah sebuah negara berdaulat yang terletak di lepas pantai baratlaut benua Eropa. Britania Raya adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari Pulau Britania Raya, bagian timur laut Pulau Irlandia dan sejumlah pulau-pulau yang lebih kecil. Irlandia Utara adalah satu-satunya bagian dari Britania Raya yang berbagi perbatasan darat dengan negara berdaulat lain, yaitu Republik Irlandia. Selebihnya, perbatasan darat Britania Raya dikelilingi oleh Samudera Atlantik, Laut Utara, Selat Inggris dan Laut Irlandia. Britania Raya adalah salah satu negara maju dengan ekonomi terbesar keenam di dunia menurut PDB nominal dan terbesar kedelapan di dunia menurut keseimbangan kemampuan berbelanja. Britania Raya juga merupakan negara industri pertama di dunia, dan menjadi penguasa dunia pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Hingga saat ini, negara ini tetap menjadi kekuatan besar yang berpengaruh dalam bidang ekonomi, budaya, militer, sains, dan politik.Britania Raya diakui sebagai negara yang memiliki senjata nuklir, dan pengeluaran militernya menempati urutan terbesar keempat di dunia.
Nama United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland diperkenalkan pada tahun 1927 dalam Undang-Undang Penamaan Kerajaan dan Parlemen. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kemerdekaan de facto Negara Bebas Irlandia, yang mengakibatkan terpecahnya Irlandia pada tahun 1922, meninggalkan Irlandia Utara sebagai satu-satunya bagian Pulau Irlandia yang masih berada di bawah kekuasaan Britania Raya. Sebelumnya, menurut Undang-Undang Kesatuan 1800, yang menyatukan Kerajaan Britania Raya dan Kerajaan Irlandia pada tahun 1801, nama resminya adalah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia. Britania Raya sebelum tahun 1801 kadang-kadang disebut sebagai "Kerajaan Bersatu Britania Raya". Dalam Pasal 1 Undang-Undang Kesatuan 1927 dinyatakan bahwa Inggris dan Skotlandia "bersatu menjadi satu kerajaan bernama Britania Raya. Istilah "kerajaan bersatu" digunakan secara tidak resmi abad ke-18 untuk menjelaskan negara baru, tetapi hanya secara resmi, saat penyatuan Irlandia pada tahun 1801.
Pada tahun 1066, bangsa Normandia menyerang Inggris dan setelah penaklukannya, Normandia berhasil merebut sebagian besar Wales, menaklukkan sebagian besar Irlandia dan membentuk permukiman di Skotlandia, yang membawa masing-masing negara tersebut ke periode baru feodalisme yang berdasarkan model Perancis Utara dan kebudayaan Normandia-Perancis. Kedatangan bangsa Normandia ini membawa pengaruh besar, namun pada akhirnya tetap mampu berasimilasi dengan kebudayaan lokal di masing-masing negara. Raja Inggris pada abad pertengahan berhasil menaklukkan Wales namun upayanya untuk menaklukkan Skotlandia mengalami kegagalan. Setelah itu, Skotlandia tetap mempertahankan kemerdekaannya, meskipun sering berkonflik dengan Inggris. Monarki Inggris, dalam upayanya untuk merebut koloni Perancis, juga seringkali terlibat konflik dengan Perancis, terutama dalam Perang Seratus Tahun.
Memasuki periode modern awal, Inggris dihadapkan pada konflik agama sebagai akibat reformasi dan diperkenalkannya gereja Protestan di masing-masing negara. Wales sepenuhnya di klaim sebagai bagian dari Kerajaan Inggris, dan Irlandia ditetapkan sebagai kerajaan dalam persatuan personal dengan Kerajaan Inggris. Wilayah milik bangsa Gaelik Katolik yang merdeka disita oleh Kerajaan Inggris dan diberikan kepada pemukim Protestan dari Inggris dan Skotlandia, yang selanjutnya membentuk Irlandia Utara. Pada tahun 1603, Kerajaan Inggris, Skotlandia dan Irlandia bersatu dalam penyatuan personal saat James VI, Raja Skotlandia, mewarisi mahkota Kerajaan Inggris dan Irlandia. James kemudian memindahkan istananya dari Edinburgh ke London. Meskipun demikian, setiap negara tetap menjadi entitas politik yang terpisah dan mempertahankan lembaga politik yang juga terpisah. Pada pertengahan abad ke-17, ketiga kerajaan terlibat dalam serangkaian perang berkelanjutan (termasuk Perang Saudara Inggris) yang menyebabkan tergulingnya monarki dan terbentuknya negara republik kesatuan berumur pendek bernama Persemakmuran Inggris, Skotlandia dan Irlandia. Meskipun monarki berhasil dipulihkan kembali, hal ini menandai (dengan meletusnya Revolusi Agung pada tahun 1688) bahwa sama seperti monarki-monarki Eropa lainnya, monarki mutlak tidak akan menang. Konstitusi Britania kemudian dikembangkan berdasarkan monarki konstitusional dan sistem parlementer. Selama periode ini, terutama di Inggris, berkembangnya kekuatan angkatan laut mendorong dilakukannya penjelajahan seberang lautan untuk menjajah dan mendirikan koloni, terutama di Amerika Utara (lihat Imperium Britania).
Pada tanggal 1 Mei 1707, Kerajaan Bersatu Britania Raya terbentuk sebagai hasil penyatuan politik Kerajaan Inggris dan Skotlandia berdasarkan Perjanjian Kesatuan yang disetujui pada tanggal 22 Juli 1706. Perjanjian ini kemudian disahkan oleh Parlemen Inggris dan Skotlandia dalam Undang-Undang Kesatuan 1707. Pada abad ke-18, Britania Raya memainkan peran penting dalam mengembangkan ide-ide Barat, terutama yang berkaitan dengan sistem parlementer dan menghasilkan kontribusi yang signifikan dalam bidang sastra, seni, dan ilmu pengetahuan. Britania (terutama Inggris) memelopori Revolusi Industri yang mengubah perekonomian negara serta memicu berkembangnya Imperium Britania. Selama periode ini, Britania Raya, seperti negara-negara besar lainnya, terlibat dalam eksploitasi kolonial, termasuk perdagangan budak Atlantik, meskipun dengan disahkannya Undang-Undang Perdagangan Budak pada tahun 1807 Britania juga berperan penting dalam memerangi perdagangan budak. Koloni di Amerika Utara telah menjadi fokus utama kegiatan kolonial Britania. Dengan kekalahan mereka dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat, ambisi kolonial Britania berpaling ke wilayah lain, terutama ke India.  Pada tahun 1800, saat perang masih berkecamuk dengan Perancis, Parlemen Britania Raya dan Irlandia mengesahkan Undang-Undang Kesatuan yang menyatukan dua kerajaan tersebut dan menciptakan Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia pada tanggal 1 Januari 1801.
Setelah kekalahan Perancis dalam Perang Revolusi dan Perang Napoleon (1792-1815), Britania Raya mulai muncul sebagai kekuatan angkatan laut dan ekonomi utama yang tak tertandingi di dunia pada abad ke-19 (dengan London yang menjadi kota terbesar di dunia sejak tahun 1830). Menjadi yang tak tertandingi di lautan, Inggris selanjutnya mengadopsi peran sebagai polisi global, yang kemudian dikenal dengan Pax Britannica. Periode ini juga menjadi momen pertumbuhan ekonomi, kolonial dan industri yang pesat bagi Britania Raya. Britania Raya (dengan Inggris sebagai kekuatan utama) digambarkan sebagai "bengkel dunia", dan Imperium Britania tumbuh sebagai imperium terbesar yang mencakup India, sebagian besar Afrika, dan wilayah lainnya. Bersamaan dengan kontrol tidak resmi yang dimilikinya, posisi dominan Britania Raya dalam perdagangan dunia ini berarti bahwa secara efektif Britania Raya bisa mengendalikan perekonomian banyak negara, seperti Cina, Argentina dan Thailand. Sementara itu, di dalam negeri terjadi pergeseran ke kebijakan perdagangan bebas dan laissez-faire. Negara ini mengalami peningkatan populasi yang besar selama abad tersebut, yang disertai dengan terjadinya gelombang urbanisasi besar-besaran, terutama ke London dan Manchester. Hal ini pada akhirnya menyebabkan munculnya tekanan sosial dan ekonomi yang signifikan. Pada akhir abad ke-20, negara-negara lain seperti Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Soviet mulai menyalib dominasi industri Britania Raya di kancah internasional.
Britania Raya, bersama dengan Rusia, Perancis dan (setelah tahun 1917) Amerika Serikat adalah beberapa negara-negara besar yang menentang Imperium Jerman dan sekutunya dalam Perang Dunia I (1914-1918). Angkatan Bersenjata Britania Raya berkembang pesat hingga memiliki lebih dari lima juta tentara, dan melibatkan banyak negara-negara imperiumnya beserta beberapa daerah di Eropa. Hal ini menjadikannya sebagai Negara Barat Terdepan dalam Perang Dunia I. Britania Raya mengakhiri Perang Dunia I dengan kehilangan sekitar dua setengah juta jiwa dan utang nasional yang besar. Setelah perang, Britania Raya menerima mandat Liga Bangsa-Bangsa atas bekas jajahan Jerman dan Utsmaniyah. Hal ini membuat Imperium Britania semakin luas, mencakup seperlima dari luas total bumi dan seperempat dari total populasi dunia pada saat itu. Munculnya Nasionalisme Irlandia dan konflik yang terjadi selama tahun 1920-an mengakibatkan terpecahnya Irlandia pada tahun 1921.Sebagai hasilnya, Negara Bebas Irlandia yang merdeka dengan status domini terbentuk pada tahun 1922, sedangkan Irlandia Utara tetap memilih untuk menjadi bagian Britania Raya. Era Depresi Besar (1929-1932) terjadi ketika Britania Raya belum pulih sepenuhnya dari dampak peperangan dan menyebabkan munculnya kesusahan serta kerusuhan politik dan sosial di berbagai kota di Britania.
Britania Raya adalah salah satu negara Sekutu dalam Perang Dunia II dan ikut serta dalam deklarasi pembentukan PBB. Setelah kekalahan sekutu Eropanya dalam tahun pertama perang, Britania Raya melanjutkan laga melawan Jerman, terutama dalam Pertempuran Britania dan Pertempuran Atlantik. Setelah kemenangannya, Britania Raya menjadi salah satu dari Tiga Kekuatan Besar yang bertemu untuk perencanaan dunia pasca-perang dunia. Perang ini meninggalkan Britania Raya dalam keterpurukan. Keuangan negara runtuh. Bantuan Marshall dan pinjaman dari Amerika Serikat dan Kanada-lah yang membantu Britania Raya dalam proses menuju pemulihan setelah Perang Dunia II.

2.1.2 Perang Spanyol-Amerika serikat
Perang Spanyol-Amerika ialah konflik yang terjadi antara Spanyol dan Amerika Serikat antara 25 April sampai 12 Agustus 1898. Perang ini terjadi karena Amerika Serikat melakukan campur tangan atas isu politik luar negeri di Koloni Spanyol. Isu politik di Kuba berkembang menjadi konflik global setelah armada Amerika berusaha mengusir Spanyol dari koloninya di Karibia dan Pasifik Selatan. Amerika Serikat mendirikan pemerintahan sementara di Kuba dan mengambil kendali atas koloni Spanyol di Puerto Riko, Guam dan Filipina melalui Traktat Paris 10 Desember 1898. Bagi Spanyol, konflik ini disebut sebagai "Bencana" yang melemahkan Pemerintahan Restorasi. Amerika Serikat sendiri yang memenangkan perang ini berhasil memperoleh jajahan baru.
Setelah 4 tahun kolonisasi daerah Barat, pada akhir abad ke 19, Spanyol hanya memiliki sedikit daerah jajahan di wilayah samudera Pasifik, Afrika dan India Barat. Kebanyakan daerah jajahan Spanyol sudah merdeka dan daerah yang masih dijajah spanyol berusaha melakukan hal yang sama. Pasukan gerilyawan beraksi di Filipina, dan juga di Kuba tahun 1868-1878 dalam perang yang disebut perang 10 Tahun. Pemerintah Spanyol tidak mempunyai dana yang cukup untuk mengalahkan pemberontak, tetapi mereka menggunakan taktik untuk mengosongkan daerah pedalaman dan mengkonsentrasikannya di kota untuk memecah pemberontak dari benteng mereka. Seratus sampai seribu orang Kuba meninggal karena kelaparan dan penyakit. 200.000 orang lebih damai di Kuba barat. Orang Spanyol juga mengeksekusi orang yang dianggap pemberontak dan simpatisannya. Perang Kuba menuju kemerdekaan dilihat baikpun orang Kuba maupun tentara Spanyol membakar dan menghancurkan infrastruktur, peralatan, dan lain lain yang dapat membantu musuh. Pada tahun 1897, para pemberontak hampir mengalahkan tentara Spanyol. Mereka merebut Kuba di bagian timur. Opini publik di Kuba dikeluarkan di Amerika Serikat, dan ditambah dengan laporan pelanggaran hak asasi manusia oleh Spanyol di Kuba. Tenggelamnya USS Maine, 1898.
Pada tanggal 15 Februari 1898, sebuah ledakan menenggelamkan kapal perang Amerika USS Maine di pelabuhan Havana dengan kematian 268 orang. Mungkin disebabkan karena kecelakaan, atau ranjau Spanyol atau ranjau Kuba. Pemilik koran Amerika Serikat, William R. Hearst mempublikasi tentang konspirasi pemerintah Spanyol di Kuba yang seharusnya disalahkan dalam peristiwa itu

2.1.3 Perang Dingin
Perang dingin merupakan perang yang terjadi tanpa adanya bentrokan fisik, maksudnya pihak yang berperang saling menggertak satu sama lain dengan memperlihatkan kebolehannya dan kelebihannya tanpa menyerang satu sama lain. Istilah “Perang Dingin” ini sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Setelah perang dunia ke-2 berakhir, Amerika Serikat dan Unisoviet muncul sebagai negara adikuasa. Amerika serikat muncul dengan ideologi demokratis kapitalis, dan Unisoviet muncul dengan ideologi komunis. Kedua negara tersebut berusaha mencari pengaruh dan dukungan dari negara-negara yang baru memerdekakan diri. Mereka bersaing dalam melakukan ekspansi ideologi. Hal ini memicu terjadinya perang dingin dan berpengaruh kepada negara-negara di luar Eropa. Sebelum lebih jauh membahas tentang perang dingin sebelumnya perlu diketahui bahwa Amerika dan Unisoviet juga terlibat di dalam Perang Dunia I dan II. Pada perang Dunia pertama Jerman, Austria, dan Turki membuat negara aliansi dan bekerja sama. Awalnya Amerika sekrikat merupakan negara netral dan tidak memihak siapapun akan tetapi ketika perang kapal selam tak terbatas, secara tidak sengaja Jerman mengenai kapal Amerika sehingga Amerika yang awalnya netral akhirnya memihak Inggris, Unisoviet dan Pranciss yang merupakan lawan dari aliansi Jerman. Dengan turun tangannya Amerika maka akan mempermudah kekalahan Jerman.
Setelah Jerman kalah pihaknya dipaksa menandatangani perjanjian Fersailes yang isinya membuat pihak Jerman harus membayar kerugian yang dikeluarkan pihak musuh selama perang. Jerman telah kalah, ditambah lagi harus membayar kerugian musuh. Hal ini menyebabkan Jerman harus pontang-panting memperbaiki kondisi ekonominya tetapi ketika Adolf Hilter meminpin Jerman, ia melancarkan politik balas dendam. Inilah cikal bakal penyebab Perang Dunia ke-2. Pada tanggal 1 September 1939 Jerman menyerang negara Polandia yang merupakan negara yang dilindungi oleh pihak sekutu yang terdiri dari Inggris, Pranciss dan Unisoviet. Pada perang dunia ke Dunia yang bertindak sebagai negara sentral adalah Jerman, Itali, dan Jepang. Jepang memiliki pemikiran tersendiri, Jepang ingin menguasai dunia. Sebelum menguasai dunia hal yang pertama harus dilakukan adalah menguasai Cina, lalu Asia dan Seluruh dunia. Sehingga Jepang pada waktu itu sangat gencar memperluas wilayahnya dan menyerang wilayah lain. Jepang juga ingin menundukkan Amerika dan berpikiran bahwa jika mereka berhasil menyerang pelabuhan Pearl maka mereka akan dengan mudah mengalahkan Amerika. Akan tetapi, rencananya tidak berhasil, Jepang hanya membangunkan macan yang lagi tidur. Amerika yang semula netral di Perang Dunia ke-2 akhirnya turun tangan dan mempercepat kekalahan Jepang dengan mengebom atom Nagasaki dan Hirosima.
Selama berlangsungnya perang dunia ke -2, Amerika Serikat merupakan salah satu negara Sekutu yang memiliki kekuatan militer cukup besar. Dalam pertempuran melawan Jerman dan Italia, Amrika serikat berhasil memukul mundur dan bahkan memaksa kedua negara tersebut untuk menyerah kepada sekutu. Selain itu, Jepang juga menyerah dan tunduk di bawah kekuatan sekutu setelah kota Hirosima dan Nagasaki dijatuhi bom atom pada 9 Agustus 1945. Sementara itu, Unisoviet juga memiliki peran yang sangat besar dalam kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II. Berkat Unisoviet, negara-negara Eropa Timur berhasil direbut oleh pihak sekutu dari tangan Jerman.
 Penguasaan kawasan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Unisoviet memunculkan perimbangan kekuatan dalam hal ekonomi, politik dan ideologi. Kedua negara adikuasa itupun melakukan ekspansi ideologi ke negara-negara lain. Berbagai metode pun digunakan, baik dalam bentuk pemberian bantuan ekonomi, maupun kerja sama militer dan persenjataan. Hal itulah yang dimaksud perang dingin. Dalam usaha untuk melancarkan ekspansi politis dan ideologis, pada tahun 1947, Amerika serikat mengeluarkan Marshall Plan yaitu sebuah traktat tentang bantuan ekonomi dalam rangka pemulihan perekonomian Eropa yang hancur akibat perang Dunia II. Selain Marshall Plan posisi luar negeri Amerika tercermin dalam Truman Doctrine yang merupakan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Hary Truman pada tahun 1947 yang menyatakan kesediaan Amerika Serikat untuk memberikan bantuan bagi kekuatan anti komunis di Turki dan Yunani dalam menghadapi kekuatan komunisme Unisoviet.
Pada 4 April 1949 North Atlantic Treaty Organization dibentuk dengan tujuan mendukung stabilitas politik dan keamanan di daerah Atlantik Utara. Pembentukan NATO memancing blok Timur untuk mendirikan Warsawaw Pact atau Pakta Warsawa. Pakta tersebut dibentuk tanggal 14 Mei 1955 di kota Warsawa, Polandia. Di bawah kepemimpinan Unisoviet.
Adapun dampak-dampak baik positif dan negatif yang ditimbulkan dalam perang dingin antara Amerika dengan Uni Soviet;
Ø  Dampak Positif
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
·         Dampak positif di tiap bidang :
1.      Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.
2.      Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.
3.      Bidang Sosial Budaya.
Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
4.      Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.  Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
5.      Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka. Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Ø  Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
·         Dampak negatif di tiap bidang :
1.      Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
2.      Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timur.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang dingin.
2.1.4        Perang Nuklir
Pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini mengungkapkan bahwa sekitar setengah dari bahan bakar nuklir yang digunakan untuk reaktor nuklir Amerika merupakan daur ulang dari hulu ledak nuklir Rusia. Sejak akhir 1990-an, sekitar 10 persen listrik yang dihasilkan di Amerika berasal dari pembangkit listrik yang menggunakan sumber bahan bakar nuklir Rusia. Ini merupakan hasil dari suksesnya upaya perlucutan senjata nuklir sejak Perang Dingin berakhir. Merupakan upaya bersama Amerika Serikat, Rusia, dan negera-negara penerus Uni Soviet guna mengumpulkan kembali, mengamankan atau menghancurkan ribuan senjata nuklir yang pernah dimiliki Uni Soviet dan Amerika sebagai senjata pemusnah massal. Secara khusus, senjata nuklir kecil (artileri) dari kedua negara tidak pernah jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pada akhir 1990-an, Rusia melaporkan bahwa mereka telah membongkar semua hulu ledak nuklir pada roket dan amunisi artileri. Sekitar 20.000 hulu ledak nuklir Soviet telah dibongkar di bawah perjanjian ini. AS kemudian membeli sebagain besar hulu ledak nuklir tersebut untuk kemudian diproses kembali (diluted) ke pembangkit listrik. Terakhir Rusia mengirimkan 500 ton bahan nuklir ini ke Amerika Serikat.
Semua ini dilakukan atas perjanjian tahun 1990 antara Amerika Serikat dan Rusia untuk membeberkan semua senjata nuklir Soviet dan membongkar sebagian besar dari senjata-senjata nuklir tersebut. AS menyediakan dana dan bantuan teknis, namun pekerjaan tetap dilakukan para ahli dan diplomat Rusia. Belarus, Kazakhstan, dan Ukraina (ketiganya pecahan Uni Soviet) mewarisi senjata nuklir ketika Uni Soviet bubar pada tahun 1991. Kepemilikan ini berdasarkan perjanjian "bubar" yang menyebutkan bahwa apapun aset milik Uni Soviet yang berada di 14 negara baru adalah milik negara baru tersebut. Dengan dibantu secara keuangan dan diplomatik dari negara-negara Barat, Rusia kemudian membeli nuklir dari 3 negara itu untuk dibongkar.
Rusia bergerak cepat dalam menyingkirkan hulu ledak nuklir kecil mereka karena khawatir jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab yang notabene ini merupakan senjata-senjata ideal untuk kelompok-kelompok tempur kecil. AS sendiri butuh waktu 3 tahun untuk menyingkirkan nuklir-nuklir kecilnya, karena jumlahnya memang lebih banyak dari Soviet. Sejak awal 1970-an, Amerika Serikat memiliki lebih dari 7.000 hulu ledak nuklir yang disimpan di Eropa, sebagian besar merupakan hulu ledak dari amunisi artileri kaliber 155 mm. Tugas ini terakhir diselesaikan AS pada tahun 2003. Pada 1990, para pejabat Rusia mengakui bahwa uranium seberat 3-5 kilogram yang sudah diperkaya dan sekitar 100 gram senjata kelas plutonium telah dicuri dari fasilitas nuklir mereka.
Sementara itu, Rusia masih banyak memiliki yang lain, problem unik Rusia. Mereka memiliki banyak (ton) bahan radiokatif lainnya yang beredar, sebagian besar dalam digunakan untuk listrik dan sebagian besar lainnya digunakan untuk keperluan medis dan industri. Yang paling mengkhawatirkan adalah ratusan Radiothermal Generators (RTGs) yang dibangun di pelosok-pelosok negeri selama era Uni Soviet. RTGs juga ditemukan pada beberapa satelit ruang angkasa, menggunakan bahan radioaktif untuk menghasilkan panas dan listrik, untuk rambu radio dan repeater sinyal di daerah terpencil. Pada awal 1990-an, Rusia bahkan tidak meyakini lokasi penempatan beberapa RTGs mereka, yang akhirnya kemudian beberapa ditemukan oleh sipil. Akhirnya semua RTGs ditemukan dan dibongkar.Ada satu masalah lagi.
Pada 1990, para pejabat Rusia mengakui bahwa uranium seberat 3-5 kilogram yang sudah diperkaya dan sekitar 100 gram senjata kelas plutonium telah dicuri dari fasilitas nuklir mereka. Beberapa kemudian ditemukan, dalam jumlah sedikit, di Eropa Barat, Turki, dan di Rusia yang sebagai pencurinya sendiri untuk dijual kembali. Rusia mengatakan bahwa jumlah kehilangan tersebut belum cukup untuk membuat bom. Dalam dua dekade terakhir, material radioaktif yang diselundupkan keluar dari Rusia berada dalam jumlah kecil dan biasanya merupakan bahan baku tingkat rendah yang tidak cocok untuk dibuat bom. Kebanyakan nuklir Rusia telah dibongkar dan material nuklir mereka diubah menjadi bahan bakar pembangkit listrik. Senjata-senjata nuklir yang tersisa saat ini berada di bawah keamanan yang sangat ketat dan ilmuwan-ilmuwan nuklir Rusia diberikan karir dan insentif keuangan untuk agar tidak melakukan hal yang tidak diinginkan.
2.2 Peran Amerika Sebagai Negara Adidaya

2.3 Dampak yang Timbul Setelah Amerika menjadi Negara Adidaya
Amerika Serikat merupakan negara super power atau dapat disebut sebagai negara adidaya hingga saat ini.Negara dengan sistem pemerintahan republik federal ini telah menjadi negara yang memiliki kekuatan militer, ekonomi, dan memiliki kekuatan politik serta teknologi yang tinggi. Pasca-Perang Dunia II dan Perang Dingin, negara yang sering disebut Negeri Paman Sam ini terus maju menjadi negara yang menguasai perindustrian, bahkan pengaruh negara ini semakin luas hingga menjadi pusat teknologi dunia setelah pecahnya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Dan setelah Uni Soviet sebagai Blok Timur mengalami keruntuhan, Amerika Serikat sebagai Blok Barat secara otomatis atau saat itu juga menduduki posisi tertinggi yaitu sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia. Dalam sepak terjangnya pasca-Perang Dingin tersebut, Amerika Serikat terus berinovasi pada bidang teknologi, seperti komputer, internet, senjata nuklir, kapal terbang, dan perjalanan luar angkasa serta banyak lagi keberhasilan–keberhasilan Amerika Serikat yang dapat disaksikan saat itu. Selain itu, sepak terjang Amerika.
2.3.1 Bidang Ekonomi
Pasca-Perang Dunia II, tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika Serikat berdiri sebagai pemimpin dunia yang hampir tak dapat tersaingi. Kondisi itu didukung oleh posisi Eropa yang sedang berada dalam lingkungan pascaperang, kemudian Jepang yang sedang mengalami kehancuran, dan Inggris yang dapat dikatakan sedang mengalami kelelahan pascaperang. Sehingga secara otomatis dapat dikatakan bahwa tidak ada kekuatan lain yang dapat menjalankan peran global pada saat itu. Dan secara otomatis Amerika Serikat sebagai negara pemenang perang harus mengambil peran, dalam artian bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi prekonomian dunia yang stabil.
Dalam kondisi tersebut Amerika Serikat kemudian diuntungkan, dan dapat dengan mudah mengambil pimpinan dalam menentukan institusi dan peraturan –peraturan baru yang mendasari perekonomian dunia. Dan sistem yang kemudian ditelurkan Amerika Serikat pada saat itu biasa kita kenal dengan sebutan “Bretton Woods System” yang diambil berdasarkan nama kota kecil di Amerika Serikat yang merupakan tempat persetujuan Bratton Woods itu dibuat. Dan pada tahun 1947 Bratton Woods menjadi titik awal sejarah kejayaan Amerika Serikat dengan membentuk lembaga–lembaga perekonomian dunia pascaperang. Diantaranya yaitu: IMF, Bank Dunia, GATT (yang sekarang diganti WTO), dan OECD. Yang kemudian dalam kiprahnya, sistem tersebut berhasil membawa Amerika Serikat pada puncak kejayaannya, karena pada dasarnya lembaga–lembaga baru tersebut dapat dikendalikan oleh Amerika Serikat berdasarkan kepentingannya.
 Walaupun beberapa kali sempat mengalami krisis, Amerika Serikat mampu bangkit dan kembali memimpin prekonomian dunia yang tentunya dengan nilai–nilai liberal (sesuai dengan konsep idiologi bangsanya), yang terserap dalam setiap kebijakan–kebijakan perekonomian yang dikeluarkannya lewat institusi–institusi internasional khususnya lembaga–lembaga perekonomian dunia seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO (sebagai pionir dalam mempertahankan eksistensinya sebagai bangsa adidaya yang kuat dan tidak tertandingi). Selain itu, Amerika Serikat juga merupakan kreditor terbesar dunia yang memberikan pinjaman atau bantuan kepada negara– negara yang sedang berkembang atau miskin berupa Marshall Pllan, dan Amerika Serikat juga memberikan bantuan “Grants in Aid” yaitu bantuan ekonomi dengan memberikan kewajiban kepada negara yang diberikan bantuan untuk mengembalikan bantuan ekonomi tersebut berupa dolar atau dengan membeli barang–barang produk Amerika Serikat. Inilah yang menjadi benteng kekuatan ekonomi Amerika Serikat hingga saat ini.
2.3.2 Bidang Militer
Pasca perang dingin dan setelah runtuhnya Uni Soviet sebagai rival terberat Amerika Serikat, Amerika Serikat hingga saat ini masih memegang posisi sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia. Hal ini dapat kita buktikan dengan posisi Amerika Serikat yang tetap menjadi pembelanja militer terbesar, dengan anggaran pertahanan sebesar US$ 711 miliar (suarapembaruan.com2012). Selain itu, dominasi kekuatan Amerika Serikat dan sekutunya dalam tatanan uni polar dapat dilihat dari besaran anggaran militernya dalam beberapa tahun terakhir tadi, dan besaran tersebut berada dikisaran 48 persen dari total anggaran militer dunia, kalau ditambah aliansi utamanya yaitu Inggris dan Perancis saja, maka angka tersebut akan menjadi 67 persen dari total anggaran belanja militer dunia.
Lawrence Korb, seorang menteri pertahanan mantan asisten yang sekarang menjadi rekan senior di Center for American Progress, Washington berbasis think tank, mengatakan Amerika Serikat akan memotong jumlah pasukan darat karena perang di Irak dan Afghanistan berakhir.Amerika Serikat akan terus menjaga 11 kapal induk, armada pembom saat ini, armada amfibi, serta pendanaan untuk teknologi pembom generasi baru dan untuk meningkatkan kapasitas pelayaran di masa depan, yaitu rudal kapal selam kelas Virginia dan mendesain sebuah prompt-konvensional menyerang pilihan dari kapal selam, bahkan semua kapal tempur dan induk akan dipersenjatai oleh kekuatan nuklir yang ampuh (indonesianvoices.blogspot.com 2012).
Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan Laksamana James A. Winnefeld Jr menekankan kemampuan, fleksibilitas, kemampuan independen merupakan hal mendasar, penerapan kapal yang di lingkungan anti akses akan sangat berguna di Timur Tengah dan Pasifik, yang mana kami telah menekankan sebagian besar fokus strategis regional. Senjata-senjata ini juga penting bagi kehadiran Amerika Serikat di Asia Pasifik dan Timur Tengah, dimana Amerika Serikat menempatkan penekanan pada bimbingan strategis baru. Walaupun akhir–akhir ini kondisi ekonomi sedang bermasalah tetapi penempatan pangkalan militer di Timur Tengah maupun Asia Pasifik dianggap tetap penting sebagai bagian penting bagi keamanan Amerika Serikat di masa depan.
2.3.3 Bidang Politik
Pasca berakhirnya perang dingin yang ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet, Amerika Serikat menjadi satu–satunya negara superpower dunia yang tersisa.Hal ini tentu membuat Amerika Serikat mempunyai peran dominan dalam percaturan politik Internasional. Berbicara soal politik, Amerika Serikat sejak tahun 1940-an hingga kini dibentuk oleh dua tradisi politik yaitu realisme politik dan idealisme politik. Tradisi politik realisme yang berkembang di era perang dingin masih menjadi karakter politik Amerika Serikat.Tujuan utama politik ini dimaksudkan untuk melakukan politik pembendungan terhadap eksistensi Uni Soviet yang dinilai membahayakan supremasi kekuasaan Amerika Serikat di dunia.
Sementara itu, tradisi idealisme politik yang tujuan utamanya, yaitu diarahkan untuk melakukan ekspansi kebebasan atau demokrasi keseluruh penjuru dunia, dimulai atau berkembang diera pasca perang dingin (asrudiancenter.wordpress.com 2012). Dan hingga saat ini penulis menilai bahwa kedua karakteristik politik ini masih menjadi karakter Amerika Serikat.Intinya adalah, perpolitikan luar negeri Amerika Serikat berhasil mendominasi dan mewakili perpolitikan internasional.Hal itu dapat kita lihat dalam kasus politik luar negeri Amerika Serikat yang selalu menjadi prioritas agenda pembicaraan dalam konstelasi politik internasional.Selain itu, dominasi Amerika Serikat di lembagalembaga dunia telah membuat kekuatan politik luar negeri Amerika Serikat menguat.World Bank, International Monetary Fund, dan World Trade Organization, lembaga–lembaga ini merupakan wadah dan alat bagi Amerika Serikat dalam pencapaian kepentingan nasionalnya dengan muda diamini oleh banyak negara di dunia yang notabene telah menjadi antek–antek atau boneka Amerika Serikat dalam kiprahnya sebagai negara adikuasa/adidaya.
2.3.4 SDM dan SDA
Setelah beberapa aspek di atas yang dapat dijadikan indikator untuk menggambarkan kekuatan Amerika Serikat, aspek terakhir yang menurut penulis tidak dapat dilupakan untuk dijadikan indikator penilaian dalam menggambarkan kekuatan Amerika Serikat yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Hingga saat ini penulis menilai bahwa tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Amerika Serikat mengalami kekurangan dalam hal sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya. Dengan kata lain  Amerika Serikat memiliki aspek terakhir ini.
Dimana Amerika memliki sumber daya alam yang melimpah, seperti emas, batu bara, minyak, tanah yang luas dan subur, kemudian pertanian yang sangat luas serta didukung oleh sumber daya manusia yang besar dan berkualitas, sehingga mereka mampu mengolah kekayaan alamnya sendiri dan yang terpenting adalah Amerika Serikat mampu memainkan peran dalam segala hal dikancah konstelasi internasional, walaupun dalam banyak hal langkah–langkah yang diambil banyak menuai kritikan dari berbagai kalangan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa semua hal yang menjadi aspek pendukung Amerika Serikat sebagai negara adidaya/adikuasa merupakan cerminan atau representatif dari kualitas sumber daya manusianya.
                           

















BAB. 3 PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika Serikat merupakan negara super power atau dapat disebut sebagai negara adidaya hingga saat ini.Negara dengan sistem pemerintahan republik federal ini telah menjadi negara yang memiliki kekuatan militer, ekonomi, dan memiliki kekuatan politik serta teknologi yang tinggi. Pasca-Perang Dunia II dan Perang Dingin, negara yang sering disebut Negeri Paman Sam ini terus maju menjadi negara yang menguasai perindustrian, bahkan pengaruh negara ini semakin luas hingga menjadi pusat teknologi dunia setelah pecahnya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Dan setelah Uni Soviet sebagai Blok Timur mengalami keruntuhan, Amerika Serikat sebagai Blok Barat secara otomatis atau saat itu juga menduduki posisi tertinggi yaitu sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia. Dalam sepak terjangnya pasca-Perang Dingin tersebut, Amerika Serikat terus berinovasi pada bidang teknologi, seperti komputer, internet, senjata nuklir, kapal terbang, dan perjalanan luar angkasa serta banyak lagi keberhasilan–keberhasilan Amerika Serikat yang dapat disaksikan saat itu.
 Selain itu, sepak terjang Amerika. Serikat tidak sampai di situ.Di bidang militer, Amerika Serikat pun mengalami banyak kemajuan.Bahkan, sejak tahun 1990-an, Amerika Serikat menjadi polisi dunia. Hal ini dibuktikan dengan selalu ikutnya atau terlibatnya Amerika Serikat dalam berbagai konflik di negara–negara lain, misalnya Kosovo, Haiti, Somalia, Liberia, dan Perang Teluk Pertama. Dan dalam perkembangannya, Amerika Serikat juga berhasil menjatuhkan Taliban di Afganistan. Untuk mengukur kekuatan Amerika Serikat dewasa ini, penulis mencoba menggambarkan beberapa aspek yang memengaruhi kekuatan Amerika Serikat diantaranya yaitu: (1) Aspek Ekonomi, (2) Aspek Militer, (3) Aspek Politik, (4) Aspek Sumber Daya Alam dan Manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Efran Syah. 2013.Nuklir Rusia Telah Menerangi Amerika

Bagus Aji Kresnapati. 2012. Perjalanan Amerika Serikat Menuju Adikuasa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar